Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua pada Jumat meluncurkan pemberlakuan muatan lokal bahasa daerah Jayawijaya untuk diterapkan di sekolah-sekolah mulai Tahun Ajaran 2022/2023.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Jumat, mengatakan pengadaan buku muatan lokal bahasa daerah Jayawijaya sedang berjalan sehingga dalam waktu dekat sudah bisa dibagikan ke sekolah-sekolah.
"Dari hasil komunikasi kami dengan tokoh-tokoh pemerhati pendidikan, dirasa perlu adanya bahasa daerah sehingga hari ini kita luncurkan untuk diberlakukan pada tahun ajaran baru. Muatan lokal bahasa daerah ini sangat penting untuk kita di Jayawijaya," katanya.
Muatan lokal bahasa daerah yang nantinya diterapkan pada satuan pendidikan tingkat PAUD, SD dan SMP itu nantinya diajar oleh anak-anak asli Papua dari Jayawijaya.
"Terkait tenaga pendidik, kemarin kita cukup banyak mengangkat guru anak putra daerah, mereka ini bisa membantu proses belajar mengajar nanti," katanya.
Jhon belum mengetahui pasti jumlah buku dan detail buku yang sementara dicetak namun secara teknis sudah disiapkan oleh dinas pendidikan.
"Terkait pendidikan muatan lokal bahasa daerah ini sudah dipersiapkan beberapa tahun lalu dengan berkoordinasi bersama tokoh-tokoh sehingga dinas sudah mengetahui teknis nya," kata Jhon Banua.
Pemerintah mendorong pembelajaran bahasa daerah di sekolah sebab sejumlah anak, terutama di daerah ibu kota dan pinggiran sudah tidak paham lagi dengan bahasa ibu daerah ini.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Jumat, mengatakan pengadaan buku muatan lokal bahasa daerah Jayawijaya sedang berjalan sehingga dalam waktu dekat sudah bisa dibagikan ke sekolah-sekolah.
"Dari hasil komunikasi kami dengan tokoh-tokoh pemerhati pendidikan, dirasa perlu adanya bahasa daerah sehingga hari ini kita luncurkan untuk diberlakukan pada tahun ajaran baru. Muatan lokal bahasa daerah ini sangat penting untuk kita di Jayawijaya," katanya.
Muatan lokal bahasa daerah yang nantinya diterapkan pada satuan pendidikan tingkat PAUD, SD dan SMP itu nantinya diajar oleh anak-anak asli Papua dari Jayawijaya.
"Terkait tenaga pendidik, kemarin kita cukup banyak mengangkat guru anak putra daerah, mereka ini bisa membantu proses belajar mengajar nanti," katanya.
Jhon belum mengetahui pasti jumlah buku dan detail buku yang sementara dicetak namun secara teknis sudah disiapkan oleh dinas pendidikan.
"Terkait pendidikan muatan lokal bahasa daerah ini sudah dipersiapkan beberapa tahun lalu dengan berkoordinasi bersama tokoh-tokoh sehingga dinas sudah mengetahui teknis nya," kata Jhon Banua.
Pemerintah mendorong pembelajaran bahasa daerah di sekolah sebab sejumlah anak, terutama di daerah ibu kota dan pinggiran sudah tidak paham lagi dengan bahasa ibu daerah ini.