Timika (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebutkan Kabupaten Mimika memiliki 18 ribu muatan usaha atau lebih banyak dari dua daerah lainnya yang menjadi sampel Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yakni Merauke dan Kota Jayapura.
Statistisi Ahli Madya BPS Papua Akhmad Fauzi di Timika, Rabu, mengatakan diskusi ngopi bareng (ngobar) di gelar di Mimika karena daerah ini memiliki muatan usaha terbanyak dan petugas pendataan terbanyak yakni 188 orang.
"Tujuan utama 'ngobar' yakni untuk mempermudah petugas dalam melakukan pendataan UMKM di lapangan," katanya.
Menurut Akhmad, pendataan satu data UMKM Indonesia ini memang sudah dilaksanakan sejak 15 September 2023, untuk itu pihaknya mengundang unsur kedinasan, perbankan dan ikatan suku agar dapat menyebarluaskan data-data ini.
"Jadi kita kumpulkan semuanya di sini hari ini, agar lebih mudah untuk memberikan informasi dan bertukar pikiran bersama, mengingat pendataan akan berakhir pada 14 Oktober 2023," ujarnya.
Dia menjelaskan intinya penyelenggaraan 'ngobar' ini agar pelaksanaan pendataan oleh Petugas Lapangan Koperasi UMKM (PLK-UMKM) bisa lebih sukses karena semua pihak ikut menyebarkan informasi terkait pendataan ini.
"Sejauh ini tidak ada penolakan yang terlalu signifikan saat petugas melakukan pendataan di lapangan semuanya masih dalam batas normal," katanya.
Dia menambahkan walaupun waktu pendataan tersisa 10 hari, tetapi pihak yang terlibat dalam diskusi ini semuanya hadir dan bisa terkejar dan didukung juga dengan jumlah petugas terbanyak.
"Kami sudah melakukan langkah mitigasi untuk wilayah yang sulit sinyal dengan mengadakan dokumen cekak, dan saat kembali ke kota langsung di masukan kemudian kirim ke pusat," ujarnya lagi.