Balikpapan (ANTARA) - Peraih penghargaan Kalpataru berkategori perintis lingkungan di Balikpapan, Kalimantan Timur menyebut Provinsi Papua perlu mencetak sumber daya manusia yang memahami pentingnya keberadaan mangrove.
"Jadi sumber daya manusia yang ingin dicetak ini perlu mengetahui bahwa mangrove ini memiliki peran penting," kata Agus Bei penerima penghargaan Kalpataru dengan kategori Perintis Lingkungan sekaligus Pengelola Mangrove Center Balikpapan kepada Antara, Rabu.
Menurut Agus, mangrove selain sebagai sumber kehidupan maupun mitigasi perubahan iklim sehingga perlu dicetak sumber daya manusia yang memahami dengan baik hal tersebut.
"Bagaimana sumber daya manusia tersebut mau merawat mangrove jika tidak mengetahui fungsi dan perannya," ujarnya.
Dia menjelaskan sehingga hal tersebut membutuhkan edukasi yang harus terus diberikan kepada masyarakat di mana pendekatan secara persuasif sangat dibutuhkan untuk menjaga keberadaan mangrove tersebut.
"Mangrove selain sebagai sumber kehidupan juga merupakan sumber perekonomian, pasalnya kini wisata mangrove menjadi salah satu pendapatan baru di wilayah dengan potensi mangrove," katanya lagi.
Dia menambahkan bagi para pelaku mangrove di Indonesia umumnya dan Papua khususnya, jangan hanya puas dengan melihat keberadaan mangrove saja tetapi juga harus memahami dengan serius sehingga dapat menjadi ahlinya.
Sekadar diketahui, Agus Bei merupakan sosok yang aktif dalam pelestarian hutan mangrove di Balikpapan, Kalimantan Timur sejak 2001. Hingga pada 2017 dirinya menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo.
"Jadi sumber daya manusia yang ingin dicetak ini perlu mengetahui bahwa mangrove ini memiliki peran penting," kata Agus Bei penerima penghargaan Kalpataru dengan kategori Perintis Lingkungan sekaligus Pengelola Mangrove Center Balikpapan kepada Antara, Rabu.
Menurut Agus, mangrove selain sebagai sumber kehidupan maupun mitigasi perubahan iklim sehingga perlu dicetak sumber daya manusia yang memahami dengan baik hal tersebut.
"Bagaimana sumber daya manusia tersebut mau merawat mangrove jika tidak mengetahui fungsi dan perannya," ujarnya.
Dia menjelaskan sehingga hal tersebut membutuhkan edukasi yang harus terus diberikan kepada masyarakat di mana pendekatan secara persuasif sangat dibutuhkan untuk menjaga keberadaan mangrove tersebut.
"Mangrove selain sebagai sumber kehidupan juga merupakan sumber perekonomian, pasalnya kini wisata mangrove menjadi salah satu pendapatan baru di wilayah dengan potensi mangrove," katanya lagi.
Dia menambahkan bagi para pelaku mangrove di Indonesia umumnya dan Papua khususnya, jangan hanya puas dengan melihat keberadaan mangrove saja tetapi juga harus memahami dengan serius sehingga dapat menjadi ahlinya.
Sekadar diketahui, Agus Bei merupakan sosok yang aktif dalam pelestarian hutan mangrove di Balikpapan, Kalimantan Timur sejak 2001. Hingga pada 2017 dirinya menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo.