Wamena (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayawijaya, Papua, menggelar berbagai pelatihan terkait mitigasi bencana agar warga siap menghadapi kemungkinan adanya bencana beserta dampaknya.
Kepala BPBD Jayawijaya Amsal Wamu di Jayawijaya, Selasa, mengatakan Jayawijaya merupakan daerah dengan potensi bencana yang kapan saja bisa terjadi.
"Ini salah satu upaya antisipasi atau mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan bencana yang muncul. Jadi kita persiapkan personel, sarana prasarana, termasuk peralatan. Salah satu praktik yang kita lakukan hari ini adalah pemasangan tenda pengungsi," katanya.
Bencana alam yang sering terjadi di Jayawijaya adalah tanah longsor dan banjir dan pihaknya selalu siaga memberikan bantuan kepada masyarakat.
"Setiap tahun itu ada banjir dan tanah longsor, itu karena Jayawijaya berada di bantaran Sungai Baliem dan itu selalu kita siap siaga," katanya.
Ketua Panitia Pelatihan, Ernawati mengharapkan pelatihan itu menambah pengetahuan warga untuk mencegah dampak parah bencana di lingkungan masing-masing.
"Tujuannya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak bencana sehingga masyarakat hidup dan bekerja dengan aman," katanya.
Peserta pelatihan yang berjumlah 100 orang itu terdiri dari perwakilan instansi terkait dan relawan di tingkat distrik serta kabupaten.
Kepala BPBD Jayawijaya Amsal Wamu di Jayawijaya, Selasa, mengatakan Jayawijaya merupakan daerah dengan potensi bencana yang kapan saja bisa terjadi.
"Ini salah satu upaya antisipasi atau mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan bencana yang muncul. Jadi kita persiapkan personel, sarana prasarana, termasuk peralatan. Salah satu praktik yang kita lakukan hari ini adalah pemasangan tenda pengungsi," katanya.
Bencana alam yang sering terjadi di Jayawijaya adalah tanah longsor dan banjir dan pihaknya selalu siaga memberikan bantuan kepada masyarakat.
"Setiap tahun itu ada banjir dan tanah longsor, itu karena Jayawijaya berada di bantaran Sungai Baliem dan itu selalu kita siap siaga," katanya.
Ketua Panitia Pelatihan, Ernawati mengharapkan pelatihan itu menambah pengetahuan warga untuk mencegah dampak parah bencana di lingkungan masing-masing.
"Tujuannya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak bencana sehingga masyarakat hidup dan bekerja dengan aman," katanya.
Peserta pelatihan yang berjumlah 100 orang itu terdiri dari perwakilan instansi terkait dan relawan di tingkat distrik serta kabupaten.