Jayapura (ANTARA) - Pelatih kiper Persipura Jayapura Joice Sorongan membawa misi besar setelah bergabung dengan klub berjuluk Mutiara Hitam itu yakni menciptakan penjaga gawang asal Papua menjadi salah satu kiper yang berkualitas.
"Harus ada kiper lokal yang dilatih karena selama ini Persipura selalu memiliki kiper dari luar Papua sehingga dengan kehadiran saya dapat bermanfaat untuk menjadikan kiper lokal yang bagus," katanya di Sentani, Jumat.
Menurut Joice, kiper modern saat ini bukan hanya menjaga gawang saja namun turut aktif untuk membantu pemain bertahan.
"Bukan hanya menangkap bola saja tetapi kiper sekarang harus aktif bisa membantu mengamankan lini belakang jadi kiper harus bermain," ujarnya.
Mantan penjaga gawang Mitra Kukar itu mengungkapkan bahwa nama besar Persipura Jayapura yang membuat dirinya tertarik menjadi pelatih kiper untuk tim kebanggaan masyarakat Papua tersebut.
"Nama besar Persipura membuat pilihan saya di sini dan bisa bekerja sama dengan pelatih kepala Ricky Nelson yang sudah saya kenal sejak lama," katanya lagi.
Pelatih kelahiran 18 Oktober 1975 juga mengaku cukup sedih ketika Persipura harus degradasi ke liga 2.
"Saya tidak percaya dan ikut prihatin Persipura degradasi, saya memiliki semangat untuk kembalikan tim ini ke Liga 1 dengan menyiapkan kiper terbaik," ujarnya lagi.
"Harus ada kiper lokal yang dilatih karena selama ini Persipura selalu memiliki kiper dari luar Papua sehingga dengan kehadiran saya dapat bermanfaat untuk menjadikan kiper lokal yang bagus," katanya di Sentani, Jumat.
Menurut Joice, kiper modern saat ini bukan hanya menjaga gawang saja namun turut aktif untuk membantu pemain bertahan.
"Bukan hanya menangkap bola saja tetapi kiper sekarang harus aktif bisa membantu mengamankan lini belakang jadi kiper harus bermain," ujarnya.
Mantan penjaga gawang Mitra Kukar itu mengungkapkan bahwa nama besar Persipura Jayapura yang membuat dirinya tertarik menjadi pelatih kiper untuk tim kebanggaan masyarakat Papua tersebut.
"Nama besar Persipura membuat pilihan saya di sini dan bisa bekerja sama dengan pelatih kepala Ricky Nelson yang sudah saya kenal sejak lama," katanya lagi.
Pelatih kelahiran 18 Oktober 1975 juga mengaku cukup sedih ketika Persipura harus degradasi ke liga 2.
"Saya tidak percaya dan ikut prihatin Persipura degradasi, saya memiliki semangat untuk kembalikan tim ini ke Liga 1 dengan menyiapkan kiper terbaik," ujarnya lagi.