Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 30 pengusaha Industri Kecil dan Menengah atau IKM di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, mengikuti pelatihan peningkatan standardisasi hasil produksi yang akan dipasarkan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Jayapura Theopilus Tegay dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan pelatihan yang dilaksanakan menghadirkan narasumber yang berkompeten seperti Balai Pengendali Obat dan makanan, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua serta Balai Pendidikan dan Latihan Standardisasi hasil Produksi dari Makasar.
Menurut Theopilus, sebagian besar hasil produksi para pengusaha industri kecil menengah sulit mendapat tempat di pasar umum karena standardisasi produksi, ijin kemasan dan produksi serta kelayakan hasil produksi.
"Sehingga kami berharap melalui pelatihan ini akan membantu pengusaha di Kabupaten Jayapura untuk mengolah kue sagu dengan baik," katanya.
Dia menjelaskan para pembeli tentunya akan teliti guna memastikan barang yang akan dibeli memiliki kelayakan standar penjualan dengan demikian pihaknya berharap materi yang diberikan oleh narasumber dapat membantu para pengusaha industri kecil di wilayah itu.
Dia menambahkan pelatihan yang dilaksanakan merupakan program dari Kementerian Perindustrian RI sehingga ke depan pihaknya akan melakukan pelatihan kepada pengusaha industri kecil dan menengah secara bertahap.
"Ada juga alokasi dana kami dari anggaran otonomi khusus (Otsus) bagi pelatihan serta pembangunan rumah produksi," ujarnya.
Berdasarkan catatan Dinas Perindag Kabupaten Jayapura pengusaha industri kecil dan menengah pada 2022 sebanyak 115 orang.
Sebelumnya, acara pelatihan kepada 30 pengusaha tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura Hanna Hikoyabi di Sentani, Kabupaten Jayapura pada Selasa (26/7).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Jayapura Theopilus Tegay dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan pelatihan yang dilaksanakan menghadirkan narasumber yang berkompeten seperti Balai Pengendali Obat dan makanan, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua serta Balai Pendidikan dan Latihan Standardisasi hasil Produksi dari Makasar.
Menurut Theopilus, sebagian besar hasil produksi para pengusaha industri kecil menengah sulit mendapat tempat di pasar umum karena standardisasi produksi, ijin kemasan dan produksi serta kelayakan hasil produksi.
"Sehingga kami berharap melalui pelatihan ini akan membantu pengusaha di Kabupaten Jayapura untuk mengolah kue sagu dengan baik," katanya.
Dia menjelaskan para pembeli tentunya akan teliti guna memastikan barang yang akan dibeli memiliki kelayakan standar penjualan dengan demikian pihaknya berharap materi yang diberikan oleh narasumber dapat membantu para pengusaha industri kecil di wilayah itu.
Dia menambahkan pelatihan yang dilaksanakan merupakan program dari Kementerian Perindustrian RI sehingga ke depan pihaknya akan melakukan pelatihan kepada pengusaha industri kecil dan menengah secara bertahap.
"Ada juga alokasi dana kami dari anggaran otonomi khusus (Otsus) bagi pelatihan serta pembangunan rumah produksi," ujarnya.
Berdasarkan catatan Dinas Perindag Kabupaten Jayapura pengusaha industri kecil dan menengah pada 2022 sebanyak 115 orang.
Sebelumnya, acara pelatihan kepada 30 pengusaha tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura Hanna Hikoyabi di Sentani, Kabupaten Jayapura pada Selasa (26/7).