Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengantisipasi peningkatan diare akibat perubahan cuaca di daerah setempat yang saat ini memasuki musim kemarau.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Rabu, mengaku sudah memanggil petugas medis dari sejumlah fasilitas kesehatan di daerah itu untuk membicarakan langkah antisipasi dan penanganan penyakit.
"Kita sudah atur strateginya, penanganan, kemudian lakukan evaluasi lagi. Laporan diare ini setiap minggunya dilakukan evaluasi," katanya.
Ia mengatakan rata-rata kesadaran masyarakat tentang pemahaman kesehatan lingkungan dan dalam penggunaan air bersih, agak kurang memadai sehingga bisa menjadi pemicu timbulnya kasus itu.
"Sehingga kemarin ada laporan beberapa puskesmas lakukan survei itu kebanyakan kali-kali yang agak mengering itu terjadi penumpukan sampah, kemungkinan itu bisa akibatkan timbul diare," katanya.
Beberapa laporan yang diterima dinas tersebut, berasal dari Puskesmas Wamena Kota, Walelagama, dan Kimbim.
"Kita sudah antisipasi dengan beberapa yang langkah. Peningkatan kasus diare yang dilaporkan, belum sampai mengarah ke wabah atau kejadian luar biasa," katanya.
Ia mencontohkan tentang pengalaman menghadapi kasus peningkatan diare di salah satu kecamatan di kabupaten itu.
"Contoh kasus di Puskesmas Wamena Kota, pernah tiga kasus, turun dua, naik lagi 13 lalu terakhir dua minggu lalu sampai 30 kasus diikuti Walelagama tetapi laporan itu fluktuatif," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Rabu, mengaku sudah memanggil petugas medis dari sejumlah fasilitas kesehatan di daerah itu untuk membicarakan langkah antisipasi dan penanganan penyakit.
"Kita sudah atur strateginya, penanganan, kemudian lakukan evaluasi lagi. Laporan diare ini setiap minggunya dilakukan evaluasi," katanya.
Ia mengatakan rata-rata kesadaran masyarakat tentang pemahaman kesehatan lingkungan dan dalam penggunaan air bersih, agak kurang memadai sehingga bisa menjadi pemicu timbulnya kasus itu.
"Sehingga kemarin ada laporan beberapa puskesmas lakukan survei itu kebanyakan kali-kali yang agak mengering itu terjadi penumpukan sampah, kemungkinan itu bisa akibatkan timbul diare," katanya.
Beberapa laporan yang diterima dinas tersebut, berasal dari Puskesmas Wamena Kota, Walelagama, dan Kimbim.
"Kita sudah antisipasi dengan beberapa yang langkah. Peningkatan kasus diare yang dilaporkan, belum sampai mengarah ke wabah atau kejadian luar biasa," katanya.
Ia mencontohkan tentang pengalaman menghadapi kasus peningkatan diare di salah satu kecamatan di kabupaten itu.
"Contoh kasus di Puskesmas Wamena Kota, pernah tiga kasus, turun dua, naik lagi 13 lalu terakhir dua minggu lalu sampai 30 kasus diikuti Walelagama tetapi laporan itu fluktuatif," katanya.