Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua merealisasikan program pengendalian inflasi daerah berupa bantuan langsung tunai (BLT) dampak dari kenaikan BBM sebesar Rp1,1 miliar.

"BLT BBM sudah mulai direalisasikan untuk dinas sosial dan bantuan modal kepada pelaku usaha orang asli Papua, " ujar Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Biak Gunadi, yang dihubungi di Biak, Selasa.

Ia mengakui, untuk besaran bansos BLT BBM direalisasikan bantuan modal usaha kepada 50 pelaku usaha sebesar Rp500 juta melalui dinas koperasi.

Sedangkan untuk bansos BLT BBM ke warga penerima manfaat, menurut Gunadi, disalurkan lewat dinas sosial mencapai sekitar Rp597 juta.

"Program pemerintah Kabupaten Biak Numfor untuk pengendalian inflasi dampak dari adanya kenaikan harga BBM layanan sangat menyentuh kebutuhan warga Biak Numfor, " kata Gunadi.

Sedangkan untuk bansos lain , menurut Gunadi, seperti penyaluran bibit pertanian dan pupuk dikelola dinas pertanian ketahanan pangan hingga sekarang masih dalam persiapan untuk penyaluran ke penerima manfaat.

Sementara untuk pengendalian inflasi berupa program layanan kesehatan gizi masyarakat, menurut Gunadi, hingga saat ini masih berproses untuk direalisasikan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 134 Tahun 2022 tentang belanja wajib dalam rangka penanggulangan dampak inflasi daerah dari dana transfer umum dua persen.

Pemkab Biak Numfor mengalokasikan dana sebesar Rp3, 5 miliar untuk mendukung program perlindungan sosial BLT BBM.

Diharapkan Gunadi, adanya program bansos BLT BBM untuk pengendalian inflasi diharapkan dapat meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keseharian warga.

"Pemkab Biak Numfor berharap dengan program bansos BLT BBM dapat menyentuh kebutuhan masyarakat di berbagai kampung dan distrik/kecamatan," ujarnya.

 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024