Wamena (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, meningkatkan layanan perpustakaan bagi warga kampung dengan membangun perpustakaan di perkampungan dan menyediakan kendaraan perpustakaan keliling.
"Kami sudah bangun perpustakaan kampung, bahkan ada beberapa perpustakaan yang dibangun oleh gereja," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Jayawijaya Primus Oagay di Wamena, Selasa.
Selain itu, pemerintah daerah menyediakan layanan perpustakaan keliling untuk mendorong warga kampung membaca.
"Kalau perpustakaan keliling itu kami pergi di mana, di situ kami bawa tikar, kami membentangkan, dan belajar sama-sama di situ. Setelah itu buku-buku yang kami bawa itu dibawa kembali," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah juga telah membangun tujuh honai baca. Honai adalah sebutan rumah rumah adat di Jayawijaya.
Menurut dia, honai baca sudah dibangun di Distrik Pupugoba, Musatfak, Napua, Silo Sukarno Doga, Muliama, dan dua distrik lain.
"Kami buat secara paten atau tidak menggunakan kayu agar usianya lebih lama. Itu gunakan besi. Kami buat di sana supaya tempat itu bisa digunakan (untuk membaca). Jadi masyarakat yang mengelola, kami hanya mengawasi," katanya.
"Yang saya lihat bagus itu di Distrik Muliama. Itu bagus sekali sebab dekat dengan sekolah, jadi barang yang kami buat ini bermanfaat," ujarnya menambahkan.
"Kami sudah bangun perpustakaan kampung, bahkan ada beberapa perpustakaan yang dibangun oleh gereja," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Jayawijaya Primus Oagay di Wamena, Selasa.
Selain itu, pemerintah daerah menyediakan layanan perpustakaan keliling untuk mendorong warga kampung membaca.
"Kalau perpustakaan keliling itu kami pergi di mana, di situ kami bawa tikar, kami membentangkan, dan belajar sama-sama di situ. Setelah itu buku-buku yang kami bawa itu dibawa kembali," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah juga telah membangun tujuh honai baca. Honai adalah sebutan rumah rumah adat di Jayawijaya.
Menurut dia, honai baca sudah dibangun di Distrik Pupugoba, Musatfak, Napua, Silo Sukarno Doga, Muliama, dan dua distrik lain.
"Kami buat secara paten atau tidak menggunakan kayu agar usianya lebih lama. Itu gunakan besi. Kami buat di sana supaya tempat itu bisa digunakan (untuk membaca). Jadi masyarakat yang mengelola, kami hanya mengawasi," katanya.
"Yang saya lihat bagus itu di Distrik Muliama. Itu bagus sekali sebab dekat dengan sekolah, jadi barang yang kami buat ini bermanfaat," ujarnya menambahkan.