Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura melalui Stasiun Maritim setempat menyatakan ada potensi kenaikan tinggi gelombang dan permukaan laut di wilayah perairan utara Papua, disebabkan fenomena fase bulan baru.

Prakirawan Stasiun Maritim Jayapura BBMKG wilayah V Dian Lestari Rahanra di Jayapura, Rabu, mengatakan fase bulan baru atau yang dikenal super new moon tersebut mengakibatkan kenaikan air laut.

“Fenomena tersebut terjadi pada 21 Januari, namun dari pantauan kenaikan tinggi muka laut sejak 20-23 Januari,” katanya.

Menurut Dian, peningkatan tinggi gelombang dan permukaan laut berpotensi terjadi di antaranya wilayah perairan utara Supiori, Biak Numfor, Sarmi dan Jayapura.

“Untuk di Jayapura itu wilayah yang terdampak seperti Demta, Depapre, Base-G, Holtekamp, Hamadi dan Muaratami,” ujarnya.

Dia menjelaskan, tinggi gelombang di wilayah perairan Sarmi dan Jayapura sendiri diprakirakan dapat mencapai 1,5 meter hingga 2 meter pada 20-23 Januari.

“Fase bulan baru memang berpotensi memicu naiknya permukaan laut, jika kondisi ini didukung naiknya tinggi gelombang, maka berpotensi menyebabkan banjir rob,” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya mengimbau kepada warga pesisir dan nelayan agar selalu mewaspadai potensi naiknya tinggi gelombang dan permukaan laut tersebut.

“Kalau ketinggian gelombang sudah di atas 1,25 meter itu sudah masuk kategori waspada bagi perahu nelayan, kami juga akan terus mengeluarkan informasi peringatan dini setiap hari terkait kondisi gelombang,” ujarnya.


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024