Jayapura (ANTARA) - Organisasi Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Papua dalam memperingati hari pendengaran se dunia akan melakukan pemeriksaan pendengaran terhadap para pelajar di Jayapura.

Ketua Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT) Papua dr Rosmini SpTHTKL di Jayapura, Selasa, mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan IDI Papua dalam melaksanakan pemeriksaan kesehatan khususnya telinga di dua sekolah yaitu TK Pertiwi dan SMAN 4 Entrop.
 
Pemeriksaan kesehatan telinga akan dilakukan di masing-masing sekolah dengan target 100 pelajar per sekolah.
 
Dijelaskan, pelaksanaan pemeriksaan di dua sekolah itu akan dilakukan terpisah namun yang pasti dalam bulan Maret.
 
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut pihaknya akan menggandeng dokter THT dari Universitas Brawijaya dan pemeriksaan telinga di SMAN4 Jayapura akan dilakukan secara acak karena jumlah pelajarnya yang banyak.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan telinga juga akan dilakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan telinga.
 
Ketika ditanya tentang kasus penderita pendengaran yang ditangani di RSUD Jayapura, dr Rosmini mengakui, di tahun 2022 kasus pendengaran di yang tertinggi adalah penyakit infeksi atau otitis media superatif kronis (omsk) sebanyak 167 kasus ditambah gangguan pendengaran lainnya seperti tuli saraf dan lainnya 60-70 kasus.
 
Saat ini ada 100 anak yang masuk dalam daftar tunggu untuk diperiksa terkait sejauh mana fungsi pendengarannya karena sebelum mendapat alat bantu pendengaran si pasien harus diperiksa secara detail.
 
"Pemprov Papua sendiri biasanya memberikan bantuan dengan menyediakan alat bantu dengar bagi warga kurang mampu dan orang asli Papua (OAP), " kata dr Rosmini.
 
 
 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024