Biak (ANTARA) - Transaksi penjualan telur ayam pelaku usaha di Kabupaten Biak Numfor, Papua yang dikirim keluar daerah tujuan Jayapura dan Kabupaten Mamberamo Raya telah mencapai Rp5 miliar lebih.
"Produksi telur ayam dari Biak sudah surplus sehingga harus dikirim keluar Biak di antaranya ke Jayapura dan Kabupaten Mamberamo Raya, " kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak Numfor Made Suaryadana di Biak, Senin.
Ia mengatakan, hasil penjualan telur ayam produksi pelaku usaha di Biak untuk dikirim keluar daerah mencapai 170 ton lebih.
Made menilai, adanya penjualan telur ayam dari Biak Numfor keluar daerah dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha peternakan yang sebagian besar berasal dari anak asli Papua.
Ia berharap, ke depan produksi telur ayam yang diproduksi pelaku usaha Biak dapat ditingkatkan lagi sehingga bisa mendongkrak penghasilan keluarga.
"Bahkan adanya transaksi hasil penjualan telur ayam hingga Rp5 miliar dapat menggerakkan ekonomi daerah Biak Numfor, " sebut Made Suaryadana.
Salah satu tim kelompok pendamping usaha peternakan Biak Drh Bambang H mengaku, sangat senang proses pendampingan dilakukan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian Ketahanan Pangan telah berhasil meningkatkan produksi telur ayam dari pelaku usaha ternak orang asli Papua.
"Sebagai tenaga teknis kami tenaga pendamping peternakan akan terus membantu pengembangan usaha peternakan supaya ayam ternak tetap sehat dan terhindar penyakit ternak berbahaya, " katanya.
Bambang berharap, semakin hari usaha peternakan pelaku usaha orang asli Papua terus berkembang sehingga memberikan pendapatan usaha kepada keluarga.
Hingga Senin, sekitar 20 usaha ternak yang dikelola putra daerah orang asli Papua telah mampu mengangkat perekonomian keluarga.
"Produksi telur ayam dari Biak sudah surplus sehingga harus dikirim keluar Biak di antaranya ke Jayapura dan Kabupaten Mamberamo Raya, " kata Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak Numfor Made Suaryadana di Biak, Senin.
Ia mengatakan, hasil penjualan telur ayam produksi pelaku usaha di Biak untuk dikirim keluar daerah mencapai 170 ton lebih.
Made menilai, adanya penjualan telur ayam dari Biak Numfor keluar daerah dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha peternakan yang sebagian besar berasal dari anak asli Papua.
Ia berharap, ke depan produksi telur ayam yang diproduksi pelaku usaha Biak dapat ditingkatkan lagi sehingga bisa mendongkrak penghasilan keluarga.
"Bahkan adanya transaksi hasil penjualan telur ayam hingga Rp5 miliar dapat menggerakkan ekonomi daerah Biak Numfor, " sebut Made Suaryadana.
Salah satu tim kelompok pendamping usaha peternakan Biak Drh Bambang H mengaku, sangat senang proses pendampingan dilakukan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian Ketahanan Pangan telah berhasil meningkatkan produksi telur ayam dari pelaku usaha ternak orang asli Papua.
"Sebagai tenaga teknis kami tenaga pendamping peternakan akan terus membantu pengembangan usaha peternakan supaya ayam ternak tetap sehat dan terhindar penyakit ternak berbahaya, " katanya.
Bambang berharap, semakin hari usaha peternakan pelaku usaha orang asli Papua terus berkembang sehingga memberikan pendapatan usaha kepada keluarga.
Hingga Senin, sekitar 20 usaha ternak yang dikelola putra daerah orang asli Papua telah mampu mengangkat perekonomian keluarga.