Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 49.742 hektare, mengalami penurunan 15.243 hektare atau 23,46 persen jika dibandingkan luas panen padi tahun sebelumnya sebesar 64.985 hektare.

Ketua Tim Statistik Ekonomi Produksi BPS Provinsi Papua Beti Yayu Yuningsi di Jayapura, Rabu, mengatakan puncak panen padi pada 2022 selaras dengan 2021 yaitu pada Aprll dengan luas panen padi, April 2022 adalah sebesar 13.529 hektare, sedangkan April 2021 luas panen padi mencapai 13.205 hektare.

“Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 3.322 hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 15 970 hektare,”katanya.

Menurut Beti, total luas panen padi Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 19.292 hektare atau mengalami penurunan sekitar 26 hektare (0,13 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022 yang sebesar 19 318 hektare.

“Kemudian produksi padi pada 2022 yaitu 193 943 ton Gabah Kering Giling (GKG) mengalami penurunan 92 336 ton atau 32,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 286 280 ton GKG," ujarnya.

Dia menjelaskan produksi beras 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 110 739 ton, mengalami penurunan sebanyak 52 723 ton atau 32,25 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 163 362 ton.

“Kami telah bekerja sama dengan beberapa instansi terkait lainnya guna melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA),” katanya.

Dia menambahkan KSA memanfaatkan teknologi citra satelit berasal dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan digunakan BIG mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.
 


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024