Sentani (ANTARA) - Badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Kabupaten Jayapura, Papua mengimbau kepada para politisi muda pada daerah tersebut agar bijak dalam berpolitik.
Ketua Badan pengawas pemilihan umum Jayapura Zacharias S.Y Rumbewas di Sentani, Sabtu, mengapresiasi semangat dari politikus muda dalam pesta demokrasi 2024.
"Setiap warga negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih, jadi terkait semangat dari politikus muda dalam pesta demokrasi nanti itu sangat diapresiasi," katanya.
Menurut Zacharias, terkait politik biaya tinggi di Kabupaten Jayapura tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi para politisi muda.
"Dampak dari politik biaya tinggi mereka akan mencari alternatif lain seperti mengambil kredit atau meminjam uang dan sebagainya untuk dapat berada di kursi legislatif," ujarnya.
Dia menjelaskan ketika berada di kursi legislatif para politikus muda harus mengembalikan biaya yang dipinjam dan ini tentunya akan berdampak pada kinerjanya.
"Parahnya lagi jika mereka bisa melakukan praktek-praktek korupsi karena dampak dari pinjaman ketika hendak mencalonkan diri dalam pemilihan umum," katanya lagi.
Dia menambahkan bagi para politikus muda harus bijak dalam menentukan langkah dan tentunya ini tidak terlepas dari politik uang.
"Harapannya politikus muda bijak dalam mengambil langkah menuju kursi legislatif, harus berpikir bahwa dampak dari politik uang akan seperti apa nantinya," ujarnya lagi.
Ketua Badan pengawas pemilihan umum Jayapura Zacharias S.Y Rumbewas di Sentani, Sabtu, mengapresiasi semangat dari politikus muda dalam pesta demokrasi 2024.
"Setiap warga negara memiliki hak untuk memilih dan dipilih, jadi terkait semangat dari politikus muda dalam pesta demokrasi nanti itu sangat diapresiasi," katanya.
Menurut Zacharias, terkait politik biaya tinggi di Kabupaten Jayapura tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi para politisi muda.
"Dampak dari politik biaya tinggi mereka akan mencari alternatif lain seperti mengambil kredit atau meminjam uang dan sebagainya untuk dapat berada di kursi legislatif," ujarnya.
Dia menjelaskan ketika berada di kursi legislatif para politikus muda harus mengembalikan biaya yang dipinjam dan ini tentunya akan berdampak pada kinerjanya.
"Parahnya lagi jika mereka bisa melakukan praktek-praktek korupsi karena dampak dari pinjaman ketika hendak mencalonkan diri dalam pemilihan umum," katanya lagi.
Dia menambahkan bagi para politikus muda harus bijak dalam menentukan langkah dan tentunya ini tidak terlepas dari politik uang.
"Harapannya politikus muda bijak dalam mengambil langkah menuju kursi legislatif, harus berpikir bahwa dampak dari politik uang akan seperti apa nantinya," ujarnya lagi.