Sentani (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI yang diwakili Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara berharap agar budaya lokal Suku Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, tetap dilestarikan.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono kepada ANTARA di Sentani, Selasa, mengatakan saat zaman semakin canggih dan maju tetapi sektor wisata memiliki daya tarik tersendiri yang selalu menghipnotis wisatawan yakni budaya lokal.
“Kekuatan budaya lokal saat ini menjadi daya tarik yang harus tetap dilestarikan agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman yang sangat cepat,” katanya.
Menurutnya, budaya lokal yang masih tetap dipertahankan Kampung Yoboi yakni tarian adat di atas perahu, tracking hutan sagu, melihat proses pembuatan sagu, mendapat penjelasan proses pembuatan sagu dan menikmati hasil olahan sagu.
“Di sini budaya lokalnya benar-benar terasa dan memang menjadi jati diri dari masyarakat di Kampung Yoboi ini, mereka memang hidup dan makan sagu sampai saat ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan budaya lokal memiliki nilai tertinggi dari aspek pendukung lain yang menjadi daya tarik dari sebuah destinasi wisata.
“Kemudian yang membuat wisatawan tertarik untuk mengunjungi suatu tempat wisata itu karena ingin menikmati kuliner khas daerah tersebut,” katanya.
Dia menambahkan suatu daerah menjadi pusat kunjungan wisatawan karena ada kegiatan besar pada wilayah tersebut sehingga sektor pariwisata menjadi pilihan ketika seseorang berada didaerah lain.
“Kita contohkan ketika PON Papua, sektor pariwisata menjadi pilihan ketika pengunjung dari Pulau Jawa datang, mereka ingin menyaksikan dan menikmati sesuatu yang benar-benar merupakan budaya lokal disini,” ujarnya.