Biak (ANTARA) - Pelajar SMP Angkasa Kabupaten Biak Numfor, Papua menerapkan pembelajaran inovasi pendidikan Sains, Teknologi, Engineering/Mesin, Seni dan Matematika (STEAM) dengan mengolah buah pinang, sirih dan kapur menjadi bahan pewarna pakaian membatik canting, berhasil menjadi juara pertama Festival Biak Pintar 2023.

"Tiga siswa SMP Angkasa Biak, yakni Ade Steven Budi Sineri (kelas 7A), Mutiara Dwi Kholisna (kelas 7A) dan Salsabilah Zahwa (kelas 7B) mengimplementasikan pembelajaran STEAM mengolah pinang menjadi bahan pewarna pakaian membatik mampu meraih prestasi juara pertama Festival Biak Pintar 2023," ujar Kepala Sekolah SMP Angkasa Biak Mulyani M.Pd di Biak, Kamis.

Diakuinya, buah pinang potensi alam melimpah di Papua tidak hanya dikunyah dengan buah sirih bersama kapur, tetapi sekarang siswa siswi SMP Angkasa bisa mengolahnya menjadi bahan pewarna pakaian batik.

"Prestasi juara satu SMP Angkasa Biak lomba inovasi adu kompetensi pendidikan Festival Biak Pintar 2023," katanya.

Pembelajaran STEAM di kalangan siswa SMP Angkasa, lanjut dia, untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan, ide dan mendorong siswa dapat berpikir lebih luas mengenai permasalahan yang terjadi di tengah kehidupan nyata.

"Pembelajaran STEAM ini juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan berkomunikasi," sebut dia.

Disinggung tujuan pembelajaran STEAM, menurut Mulyani, untuk membantu mempersiapkan generasi selanjutnya dalam menghadapi perkembangan zaman.

Kepedulian lingkungan siswa siswi SMP Angkasa mengolah buah pinang dan buah sirih, menurut Mulyani, melakukan percobaan pembuatan bahan pewarna pakaian membatik sebagai temuan inovasi pendidikan.

Pihak sekolah SMP Angkasa Biak, menurut Mulyani, telah memberikan kesempatan luas kepada siswa siswi SMP Angkasa untuk berinovasi mengembangkan ilmu pengetahuan dengan melihat potensi alam bahan lokal sekitar.

Keberhasilan siswa SMP Angkasa meraih juara adu kompetensi pada Festival Biak Pintar 2023, menurut Mulyani, diharapkan menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk mengembangkan potensi diri pada ajang lomba inovasi pendidikan mendatang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor Kamaruddin menyebut, satuan pendidikan di Biak harus dapat membuat satu inovasi pendidikan dengan mengembangkan ilmu pengetahuan merupakan pelaksanaan penerapan kurikulum Merdeka Belajar.

"Pengembangan inovasi pendidikan di sekolah diharapkan dapat menghasilkan karya yang bermanfaat untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia di Biak Numfor," katanya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024