Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua menyebut Muhammadiyah Kota Jayapura di telah lama aktif dan berkolaborasi dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) setempat dalam melakukan pencegahan dan penularan HIV/AIDS dengan membentuk tim khusus Muhammadiyah peduli HIV/AIDS (Mufida).
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat membuka musyawarah daerah ke VI Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Jayapura di Jayapura, Sabtu mengatakan kehadiran Muhammadiyah telah banyak membantu dan berkontribusi dalam pembangunan peradaban Papua khususnya di negeri berjuluk "Port Numbay" itu.
"Di mana gerakan Muhammadiyah menitik beratkan pergerakannya pada bidang keagamaan sosial, kesehatan, pendidikan dan pembinaan generasi muda," katanya.
Menurut Pekey, musyawarah daerah (Musda) yang dilaksanakan saat ini selain untuk mengevaluasi program kerja tetapi juga memilih kepengurusan yang baru sehingga pihaknya berharap harus dilakukan dalam suasana saling menguatkan.
"Dengan demikian maka akan saling menguatkan hubungan kebersamaan dan terciptanya harmoni yang baik antara warga Muhammadiyah sehingga berdampak pada kehidupan bersama seluruh warga di Kota Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya memberikan apresiasi kepada warga Muhammadiyah Kota Jayapura yang telah melaksanakan musda dirangkaikan dengan pameran pentas seni, bazar dan kuliner nusantara.
"Ini merupakan inovasi yang baru sehingga diharapkan agar organisasi yang lain di Kota Jayapura bisa melakukan hal yang sama," katanya.
Dia menambahkan, jika setiap organisasi masyarakat atau kepemudaan di Kota Jayapura bisa melaksanakan kegiatan yang dirangkai dengan bazar dan kuliner maka itu bisa menumbuhkan perekonomian di daerah itu.
Sekadar untuk diketahui pelaksanaan musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Jayapura akan berlangsung 24-25 Juni 2023 untuk memilih kepengurusan baru periode 2023-2027.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat membuka musyawarah daerah ke VI Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Jayapura di Jayapura, Sabtu mengatakan kehadiran Muhammadiyah telah banyak membantu dan berkontribusi dalam pembangunan peradaban Papua khususnya di negeri berjuluk "Port Numbay" itu.
"Di mana gerakan Muhammadiyah menitik beratkan pergerakannya pada bidang keagamaan sosial, kesehatan, pendidikan dan pembinaan generasi muda," katanya.
Menurut Pekey, musyawarah daerah (Musda) yang dilaksanakan saat ini selain untuk mengevaluasi program kerja tetapi juga memilih kepengurusan yang baru sehingga pihaknya berharap harus dilakukan dalam suasana saling menguatkan.
"Dengan demikian maka akan saling menguatkan hubungan kebersamaan dan terciptanya harmoni yang baik antara warga Muhammadiyah sehingga berdampak pada kehidupan bersama seluruh warga di Kota Jayapura," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya memberikan apresiasi kepada warga Muhammadiyah Kota Jayapura yang telah melaksanakan musda dirangkaikan dengan pameran pentas seni, bazar dan kuliner nusantara.
"Ini merupakan inovasi yang baru sehingga diharapkan agar organisasi yang lain di Kota Jayapura bisa melakukan hal yang sama," katanya.
Dia menambahkan, jika setiap organisasi masyarakat atau kepemudaan di Kota Jayapura bisa melaksanakan kegiatan yang dirangkai dengan bazar dan kuliner maka itu bisa menumbuhkan perekonomian di daerah itu.
Sekadar untuk diketahui pelaksanaan musda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Jayapura akan berlangsung 24-25 Juni 2023 untuk memilih kepengurusan baru periode 2023-2027.