Keerom (ANTARA) - Sebanyak 70 petani disiapkan dalam panen jagung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lokasi food estate, Kampung Wambes, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis.
Bupati Keerom Piter Gusbager di Keerom, Kamis, mengatakan 70 petani tersebut berasal dari tiga kampung yakni Wambes, Yamara, dan Wonorejo.
Menurut Gusbager, 60 persen masyarakat Kabupaten Keerom merupakan petani dan kontribusi 32 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah itu berasal dari sektor pertanian.
"Artinya Kabupaten Keerom merupakan daerah berbasis pertanian, sehingga masalah pertanian harus diselesaikan karena dengan begitu permasalahan, seperti penanganan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat ditangani," ujar Gusbager.
Dia menjelaskan pertanian menjadi simbol utama pemberdayaan masyarakat di daerah tersebut sehingga diharapkan para petani setempat tetap meningkatkan semangat bekerja.
"Karena hasil pertanian dari Kabupaten Keerom meliputi sayur, ternak, jagung, dan palawija, sebagian besar dikirim ke Kota Jayapura," katanya.
Ia mengatakan kedatangan Presiden Jokowi ke lokasi food estate Keerom memberi semangat dan motivasi kepada para petani jagung.
"Sehingga kami harap seluruh petani untuk ke depan lebih semangat karena mereka sudah sangat baik dalam pertanian," ujarnya.
Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan panen jagung di lokasi food estate, Kabupaten Keerom, pada Kamis (6/7) di lahan seluas dua hektare dengan hasil sekitar 10 ton jagung dengan harga Rp5 ribu per kilogram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 70 petani ikut panen jagung bareng Presiden Jokowi di Keerom Papua
Bupati Keerom Piter Gusbager di Keerom, Kamis, mengatakan 70 petani tersebut berasal dari tiga kampung yakni Wambes, Yamara, dan Wonorejo.
Menurut Gusbager, 60 persen masyarakat Kabupaten Keerom merupakan petani dan kontribusi 32 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah itu berasal dari sektor pertanian.
"Artinya Kabupaten Keerom merupakan daerah berbasis pertanian, sehingga masalah pertanian harus diselesaikan karena dengan begitu permasalahan, seperti penanganan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat ditangani," ujar Gusbager.
Dia menjelaskan pertanian menjadi simbol utama pemberdayaan masyarakat di daerah tersebut sehingga diharapkan para petani setempat tetap meningkatkan semangat bekerja.
"Karena hasil pertanian dari Kabupaten Keerom meliputi sayur, ternak, jagung, dan palawija, sebagian besar dikirim ke Kota Jayapura," katanya.
Ia mengatakan kedatangan Presiden Jokowi ke lokasi food estate Keerom memberi semangat dan motivasi kepada para petani jagung.
"Sehingga kami harap seluruh petani untuk ke depan lebih semangat karena mereka sudah sangat baik dalam pertanian," ujarnya.
Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan panen jagung di lokasi food estate, Kabupaten Keerom, pada Kamis (6/7) di lahan seluas dua hektare dengan hasil sekitar 10 ton jagung dengan harga Rp5 ribu per kilogram.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 70 petani ikut panen jagung bareng Presiden Jokowi di Keerom Papua