Jayapura (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Papua berharap ada program dari pemerintah dalam menangani kenaikan yang kini sedang terjadi di Bumi Cenderawasih mengingat di pasar ritel modern harga daging ayam naik.
Ketua Aprindo Papua Haris Manuputty di Jayapura, Sabtu, mengatakan kenaikan harga daging ayam kini terjadi diseluruh daerah Indonesia untuk itu pihaknya berharap adanya solusi dari kenaikan tersebut.
“Untuk harga daging ayam di pasar ritel modern yakni mulai dari Rp39 ribu per kg hingga Rp42 ribu tergantung ukurannya di mana harga sebelumnya Rp36 hingga Rp40 ribu,” katanya.
Menurut Haris, kenaikan harga ayam seperti ini merupakan hal yang biasa di mana usai pelaksanaan hari raya keagamaan memang ada beberapa komoditas, termasuk daging ayam yang naik.
“Meski mengalami kenaikan namun untuk stok bisa dikatakan cukup untuk kebutuhan bagi masyarakat di Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan ayam yang ada berasal dari Surabaya maka dampak kenaikan harga juga ikut dirasakan di Papua, untuk itu perlu ada kerja sama antara pemerintah Papua, Jawa Timur dan Peternak untuk mengatasi dampak tersebut.
“Karena kenaikan dikarenakan daya beli yang menurun sehingga perlu ada program bersama, agar hal ini tidak terjadi berlarut-larut,” katanya lagi.
Sementara itu, salah satu warga Kota Jayapura Hasnia, mengatakan pihaknya berharap harga ayam bisa kembali normal, karena harga daging ayam kali ini cukup terbilang mahal.
“Anak-anak saya suka sekali dengan ayam, setidaknya harus membeli ayam dua minggu sekali,” katanya.