Jayapura (ANTARA) - Tim DVI Polda Papua, Rabu (12/7) mengungkapkan hasil pemeriksaan DNA crew dan penumpang pesawat milik Sam (Semuwa) Air yang mengalami kecelakaan saat terbang menuju Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Ketua Tim DVI Polda Papua Kombes dr Nariyana yang didampingi Irwasda Polda Papua Kombes Alfred Papare menjelaskan, dari hasil pemeriksaan DNA yang dilakukan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terungkap kantong jenazah no PM/001/VI/2023/YLM teridentifikasi Roni Haleroan, kantong jenazah no PM/002/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Hari Permadi.
Kemudian kantong jenazah no PM/005/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Abet Heleroan, kantong jenazah no PM/003/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Dormina Heleroan,kantong jenazah no PM/004/VI/2023/YLM diidentifikasi sebagai Levi Murib dan kantong jenazah PM/006/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Petrus Kepno.
Di dalam kantong jenazah no PM/005/VI/2023/YLM juga terdapat properti pesawat, jelas Nariyana.
Diakui, pemeriksaan DNA itu dilakukan setelah tim DVI tidak bisa melakukan pemeriksaan terhadap sidik jari atau gigi korban.
Saat diterima kondisi jenazah yang berada di dalam enam kantong tidak bisa diidentifikasi akibat ikut terbakar.
Namun setelah diteliti lebih lanjut maka dilakukan pemeriksaan DNA dan mencocokkannya dengan keluarga korban, jelas Nariyana.
Kombes dr Nariyana menambahkan, setelah teridentifikasi maka pihaknya akan melakukan pemulasaraan jenazah dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Seluruh crew dan penumpang pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan saat terbang dari Elelim ke Poik, Jumat (23/6) telah teridentifikasi, " kata Kombes dr. Nariyana yang juga menjabat sebagai Kabid Dokkes Polda Papua.
Sebelumnya Kapolda Papua yang diwaliki Irwasda Kombes Alfred Papare mengakui lamanya proses identifikasi akibat adanya hari libur nasional.
Walaupun demikian melalui Kabid Dokkes Polda Papua, meminta agar Pusdokkes Polri yang mempercepat pemeriksaan agar identitas korban terungkap, kata Kombes Papare.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim DVI ungkap hasil pemeriksaan DNA korban pesawat milik Sam Air
Ketua Tim DVI Polda Papua Kombes dr Nariyana yang didampingi Irwasda Polda Papua Kombes Alfred Papare menjelaskan, dari hasil pemeriksaan DNA yang dilakukan di Laboratorium DNA Pusdokkes Polri terungkap kantong jenazah no PM/001/VI/2023/YLM teridentifikasi Roni Haleroan, kantong jenazah no PM/002/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Hari Permadi.
Kemudian kantong jenazah no PM/005/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Abet Heleroan, kantong jenazah no PM/003/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Dormina Heleroan,kantong jenazah no PM/004/VI/2023/YLM diidentifikasi sebagai Levi Murib dan kantong jenazah PM/006/VI/2023/YLM teridentifikasi sebagai Petrus Kepno.
Di dalam kantong jenazah no PM/005/VI/2023/YLM juga terdapat properti pesawat, jelas Nariyana.
Diakui, pemeriksaan DNA itu dilakukan setelah tim DVI tidak bisa melakukan pemeriksaan terhadap sidik jari atau gigi korban.
Saat diterima kondisi jenazah yang berada di dalam enam kantong tidak bisa diidentifikasi akibat ikut terbakar.
Namun setelah diteliti lebih lanjut maka dilakukan pemeriksaan DNA dan mencocokkannya dengan keluarga korban, jelas Nariyana.
Kombes dr Nariyana menambahkan, setelah teridentifikasi maka pihaknya akan melakukan pemulasaraan jenazah dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Seluruh crew dan penumpang pesawat PK-SMW yang mengalami kecelakaan saat terbang dari Elelim ke Poik, Jumat (23/6) telah teridentifikasi, " kata Kombes dr. Nariyana yang juga menjabat sebagai Kabid Dokkes Polda Papua.
Sebelumnya Kapolda Papua yang diwaliki Irwasda Kombes Alfred Papare mengakui lamanya proses identifikasi akibat adanya hari libur nasional.
Walaupun demikian melalui Kabid Dokkes Polda Papua, meminta agar Pusdokkes Polri yang mempercepat pemeriksaan agar identitas korban terungkap, kata Kombes Papare.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim DVI ungkap hasil pemeriksaan DNA korban pesawat milik Sam Air