Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Papua mengatakan dibutuhkan kolaborasi untuk penanggulangan HIV/AIDS, tuberkulosis (TB) dan malaria di daerah itu menuju Indonesia bebas AIDS dengan program three zero pada 2030.
"Kami ingin eliminasi malaria, TB dan HIV/AIDS sehingga tidak ada orang yang meninggal akibat HIV itu harapan kami," Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura, Minggu.
Menurut Sri, hingga kini pihaknya mencatat data kumulatif HIV/AIDS di Kota Jayapura sebanyak 7.761 kasus sehingga ini masih harus ditemukan lagi.
"Karena orang yang mengidap HIV itu bisa disembuhkan sehingga kami akan berupaya untuk terus menemukan dan menemukan kasus HIV," ujarnya.
Dia menjelaskan sementara untuk kasus TB hingga 2022 tercatat sebanyak 2.170 lebih kasus yang seharusnya sekitar tiga ribu lebih bisa ditemukan.
"Tetapi memang ini upaya kami masih kurang sehingga kami mau berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengendalikan kasus TB di Kota Jayapura," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk penyakit malaria di daerah itu butuh kerja sama semua pihak untuk secara serempak untuk penanggulangan penyakit tersebut bukan saja di Kota Jayapura tetapi juga Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura dan juga Papua Nugini.
"Karena memang di daerah perbatasan kasus malaria masih paling banyak dan itu menjadi pekerjaan rumah kami," ujarnya lagi.
Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah melakukan pertemuan dengan kemitraan untuk program penanggulangan HIV/AIDS, tuberkulosis dan malaria (ATM) untuk program penanggulangan HIV/AIDS, TB dan malaria (ATM) pada Kamis 13 Juli 2023.
"Kami berharap setelah pertemuan itu setidaknya setiap perusahaan atau perkantoran bisa mengecek gejala ke tiga penyakit tersebut bagi masing-masing karyawan," katanya lagi.
"Kami ingin eliminasi malaria, TB dan HIV/AIDS sehingga tidak ada orang yang meninggal akibat HIV itu harapan kami," Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura, Minggu.
Menurut Sri, hingga kini pihaknya mencatat data kumulatif HIV/AIDS di Kota Jayapura sebanyak 7.761 kasus sehingga ini masih harus ditemukan lagi.
"Karena orang yang mengidap HIV itu bisa disembuhkan sehingga kami akan berupaya untuk terus menemukan dan menemukan kasus HIV," ujarnya.
Dia menjelaskan sementara untuk kasus TB hingga 2022 tercatat sebanyak 2.170 lebih kasus yang seharusnya sekitar tiga ribu lebih bisa ditemukan.
"Tetapi memang ini upaya kami masih kurang sehingga kami mau berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengendalikan kasus TB di Kota Jayapura," katanya lagi.
Dia menambahkan untuk penyakit malaria di daerah itu butuh kerja sama semua pihak untuk secara serempak untuk penanggulangan penyakit tersebut bukan saja di Kota Jayapura tetapi juga Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura dan juga Papua Nugini.
"Karena memang di daerah perbatasan kasus malaria masih paling banyak dan itu menjadi pekerjaan rumah kami," ujarnya lagi.
Dinas Kesehatan Kota Jayapura telah melakukan pertemuan dengan kemitraan untuk program penanggulangan HIV/AIDS, tuberkulosis dan malaria (ATM) untuk program penanggulangan HIV/AIDS, TB dan malaria (ATM) pada Kamis 13 Juli 2023.
"Kami berharap setelah pertemuan itu setidaknya setiap perusahaan atau perkantoran bisa mengecek gejala ke tiga penyakit tersebut bagi masing-masing karyawan," katanya lagi.