Timika (ANTARA) - Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menyediakan minyak goreng subsidi bagi masyarakat setempat guna mengantisipasi kelangkaan barang yang dapat berpotensi menaikkan harga pasaran.
Kepala Disperindag Mimika Petrus Pali Ambaa di Timika, Rabu, mengatakan pihaknya menyediakan 24,6 ton minyak goreng curah yang merupakan subsidi pemerintah melalui Kementerian perindustrian dan perdagangan RI.
"Kami menggelar operasi pasar guna memastikan seluruh masyarakat dapat terlayani dengan baik dalam memperoleh minyak goreng curah," katanya.
Menurut Petrus, antusias masyarakat cukup tinggi sehingga pihaknya membatasi hanya tiga liter per orang dengan persyaratan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) domisili pada daerah tersebut.
"Minyak goreng curah ini dijual dengan sesuai standar Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14.000 per liter," ujarnya.
Dia menjelaskan jumlah minyak goreng curah yang disediakan pada operasi pasar kali ini yakni sebanyak empat ton dari sebelumnya hanya dua ton.
"Kita lihat dulu kebutuhan masyarakat melalui antusiasme, jika dibutuhkan lagi maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan operasi seperti ini lagi," katanya lagi.
Dia menambahkan selain di pasar ada sebanyak 20 ton minyak goreng curah yang tersebar pada ritel-ritel yang ada telah menggunakan aplikasi dengan harga sudah ditetapkan.
"Awalnya kami tidak merencanakan operasi pasar untuk minyak curah, tetapi karena masih banyak keluhan masyarakat sehingga harus dilaksanakan," ujarnya lagi.
Kepala Disperindag Mimika Petrus Pali Ambaa di Timika, Rabu, mengatakan pihaknya menyediakan 24,6 ton minyak goreng curah yang merupakan subsidi pemerintah melalui Kementerian perindustrian dan perdagangan RI.
"Kami menggelar operasi pasar guna memastikan seluruh masyarakat dapat terlayani dengan baik dalam memperoleh minyak goreng curah," katanya.
Menurut Petrus, antusias masyarakat cukup tinggi sehingga pihaknya membatasi hanya tiga liter per orang dengan persyaratan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) domisili pada daerah tersebut.
"Minyak goreng curah ini dijual dengan sesuai standar Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14.000 per liter," ujarnya.
Dia menjelaskan jumlah minyak goreng curah yang disediakan pada operasi pasar kali ini yakni sebanyak empat ton dari sebelumnya hanya dua ton.
"Kita lihat dulu kebutuhan masyarakat melalui antusiasme, jika dibutuhkan lagi maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan operasi seperti ini lagi," katanya lagi.
Dia menambahkan selain di pasar ada sebanyak 20 ton minyak goreng curah yang tersebar pada ritel-ritel yang ada telah menggunakan aplikasi dengan harga sudah ditetapkan.
"Awalnya kami tidak merencanakan operasi pasar untuk minyak curah, tetapi karena masih banyak keluhan masyarakat sehingga harus dilaksanakan," ujarnya lagi.