Biak (ANTARA) - Prajurit TNI Satuan Tugas Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-117 Kodim 1708/BN bersama warga Kampung Mokmer Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua,  bergotong-royong membangun rumah warga tidak layak huni.

Kolaborasi TNI dengan rakyat itu demi memberikan rumah yang layak huni bagi warga kurang beruntung, termasuk rumah milik Mama Ester.

Masyarakat terlihat antusias bergotong-royong membangun tujuh rumah warga yang tidak layak huni.

Selama proses membangun rumah itu, sekali terdengar suara gurauan dari warga dengan prajurit TN. Ini membuat suasana hangat dan semangat di lokasi pembangunan rumah.

Kegiatan itu juga menggambarkan dengan jelas kedekatan TNI dengan masyarakat. Masyarakat terlihat bersemangat mengisi material bangunan ke gerobak dorong dan mengantarkan ke para pekerja yang lain. Ada pasir serta semen untuk mengecor lantai dan membangun dinding rumah.

Mama Ester mengatakan keluarganya mendapat bantuan pembangunan satu rumah baru melalui program TMMD Ke-117 Kodim Biak.

Ia bersama keluarga senang dan bangga karena rumahnya dibangun para prajurit  Satgas TMMD Ke-117 Kodim 1708 Biak bersama warga setempat.

Ester merupakan orang yang beruntung karena rumah yang dihuni sebelumnya tak layak, namun saat ini sudah bagus setelah dibangun baru oleh prajurit TNI/Polri Satgas TMMD Ke-117 bersama Pemkab Biak Numfor.

Ia tidak bisa menyembunyikan rasa senang sekaligus haru setelah para prajurit TNI datang membangun rumah. Baginya, ini merupakan kebahagiaan tidak terkira dan keluarganya.

Impian memiliki rumah sehat dan layak huni sudah lama Ester inginkan. Syukurlah, pada tahun 2023, melalui kegiatan TMMD Ke-117, tempat tinggalnya bisa direnovasi hingga layak huni.

Kini, setelah punya rumah sehat dan layak huni, ia bisa tinggal dengan aman dan nyaman bersama anak dan suami.


Kemanunggalan TNI-Rakyat

Koordinator Staf Ahli (Kosahli) Kasad selaku Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-117 Letjen TNI I Nyoman Cantiasa menilai kolaborasi prajurit TNI/Polri bersama warga Kampung Mokmer membangun rumah sehat merupakan wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat.

Prajurit TNI hadir di tengah masyarakat dengan membangun rumah sehat layak huni untuk memastikan rakyat bisa tinggal di rumah yang aman dan sehat.

"Masyarakat butuh rumah tinggal yang layak dan sehat dan melalui program TMMD, hal itu bisa diwujudkan diberikan pemerintah," kata mantan Pangkogabwilhan III itu.

Prajurit TNI membantu Pemerintah untuk ikut membangun Papua dengan mata air yang jernih untuk kesejahteraan warga Papua.

"Saya sangat bangga ketika melihat hasil kerja pembangunan rumah TMMD Ke-117 di Kampung Mokmer, Distrik Biak Kota karena tukang bangunan merupakan alumni Bintara Otsus Papua yang direkrut saat (saya) menjadi  Pangdam XVIII/Kasuari," ujar Letjen Nyoman Cantiasa.

Kehadiran tukang bangunan dari prajurit TNI putra asli orang Papua sangat membantu untuk percepatan penyelesaian proyek fisik pembangunan tujuh rumah TMMD bagi warga Kampung Mokmer.

"Membangun rumah penduduk di kampung lewat program TMMD juga merupakan wujud 'perang' TNI melawan kemiskinan, ketertinggalan, dan keterbelakangan," ujar mantan Danrem 173/PVB Biak itu.

Saat ia mendengar langsung warga Mokmer yang tempat tinggalnya dihuni lima keluarga kurang layak, kondisi itu memprihatinkan dirinya. Ia tak bisa membayangkan saat tidur dan beraktivitas bersama dengan rumah yang sangat kecil.

Program TMMD yang sedang berlangsung dengan sasaran utama proyek fisik bangun tujuh rumah dimaksudkan bisa menjawab kebutuhan warga Kampung Mokmer, agar mereka mempunyai rumah tinggal sehat dan layak huni.

Prajurit TNI yang bertugas diminta menjaga semangat gotong-royong dengan warga Mokmer supaya program fisik membangun tujuh rumah yang sedang dikerjakan bisa selesai tepat waktu.


Percepatan pembangunan

Komandan Satuan tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 Kodim 1708 Letkol Inf. Daniel Manalu mengatakan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, memberi tugas mengerjakan tujuh rumah warga di Kampung Mokmer.

Rumah warga yang dikerjakan prajurit Satgas TMMD Kodim 1708/BN tipe 45 lengkap, sehat, dan layak huni.

Dandim mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tujuh rumah warga TMMD di Kampung Mokmer selama 30 hari, dimulai sejak 12 Juli hingga 10 Agustus 2023.

Kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa merupakan keterpaduan program antara TNI bersama pemerintah daerah sebagai upaya akselerasi percepatan pembangunan di daerah perdesaan.

Program TMMD yang sedang berlangsung di Kabupaten Biak Numfor sebagai langkah peningkatan infrastruktur untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat di kampung.

Dengan TMMD maka hal itu akan meningkatkan semangat kerja gotong royong antara TNI dengan masyarakat di Kampung Mokmer.

Kepada prajurit TNI dan Polri yang terlibat pada TMMD, ia minta mereka dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.

Warga Kampung Mokmer tempat kegiatan TMMD sebaiknya dirangkul, bahkan dijadikan sebagai saudara untuk mewujudkan kemanunggalan TNI bersama rakyat.

Wakil Bupati Biak Numfor Calvin Mansnembra mengatakan,
tujuan TMMD ini adalah ingin meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan sosial masyarakat semakin sejahtera dan mandiri.

"Serta TMMD memiliki ketahanan wilayah yang tangguh serta menggerakkan semangat gotong royong masyarakat untuk membangun kampung bersama dengan TNI," ujar Wakil Bupati Calvin Mansnembra saat mendampingi Koorsahli Kasad Letjen TNI I Nyoman Cantiasa pada pemaparan kegiatan TMMD ke-117 di Makodim 1708 Biak.

Sasaran fisik prioritas TMMD ke-117 Kodim 1708 Biak Numfor membangun sebanyak tujuh unit rumah baru layak huni dengan tipe 45 dan ukuran 7X6,5 meter.

Sedangkan kegiatan nonfisik seperti penyuluhan kesehatan, keluarga berencana, lingkungan, pencegahan narkoba, wawasan kebangsaan, kamtibmas, serta pemuda olahraga, pertanian dan perkebunan.

Pelaksanaan TMMD ke-117 Tahun 2023 mengusung tema "Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI Rakyat Semakin Kuat".

Program TMMD merupakan bakti prajurit TNI dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di pinggiran kampung terdepan, terisolir, dan terbelakang (3T) melalui pendekatan kesejahteraan.





 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024