Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Puncak di Provinsi Papua Tengah telah mengirim bantuan pangan untuk warga yang terdampak bencana akibat kondisi cuaca ekstrem di Distrik Agandugume dan Lambewi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak Darwin Haratua Lumban Tobing kepada ANTARA di Jayapura pada Minggu menyampaikan bahwa bantuan pangan untuk warga di kedua distrik itu sudah dikirim menggunakan pesawat pada Sabtu (29/7).
Menurut dia, pemerintah daerah menyewa pesawat milik PT Reven Global Airtranspor untuk mengirim bantuan pangan ke Agandugume dan Lambewi, daerah pemekaran dari Agandugume.
Ia menyampaikan pemerintah daerah pada Senin (31/7) akan kembali mengirim bantuan untuk warga di dua distrik yang terdampak cuaca ekstrem. Bantuan pangan rencananya diangkut dari Timika.
Darwin berharap kondisi cuaca pada Senin (31/7) baik sehingga pengiriman bantuan ke Agandugume dan Lambewi tidak terhambat.
Ia menjelaskan pula bahwa bantuan pangan baru bisa dikirim ke Agandugume dan Lambewi pada Juli karena selama Juni kondisi cuaca ekstrem membuat pesawat tidak bisa diterbangkan ke distrik tersebut.
Menurut dia, pada awal Juli bantuan pangan diangkut melalui Distrik Sinak dan kemudian dipikul ke Agandugume. Petugas pengangkut selama dua hari berjalan kaki sambil memikul bantuan pangan dari Sinak ke Agandugume.
Darwin menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem dilaporkan telah menyebabkan enam orang meninggal di Distrik Agandugume dan Lambewi.
Bupati Puncak sudah mengunjungi Agandugume dan menemui warga yang kekurangan pangan akibat kondisi cuaca ekstrem.
Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak Darwin Haratua Lumban Tobing kepada ANTARA di Jayapura pada Minggu menyampaikan bahwa bantuan pangan untuk warga di kedua distrik itu sudah dikirim menggunakan pesawat pada Sabtu (29/7).
Menurut dia, pemerintah daerah menyewa pesawat milik PT Reven Global Airtranspor untuk mengirim bantuan pangan ke Agandugume dan Lambewi, daerah pemekaran dari Agandugume.
Ia menyampaikan pemerintah daerah pada Senin (31/7) akan kembali mengirim bantuan untuk warga di dua distrik yang terdampak cuaca ekstrem. Bantuan pangan rencananya diangkut dari Timika.
Darwin berharap kondisi cuaca pada Senin (31/7) baik sehingga pengiriman bantuan ke Agandugume dan Lambewi tidak terhambat.
Ia menjelaskan pula bahwa bantuan pangan baru bisa dikirim ke Agandugume dan Lambewi pada Juli karena selama Juni kondisi cuaca ekstrem membuat pesawat tidak bisa diterbangkan ke distrik tersebut.
Menurut dia, pada awal Juli bantuan pangan diangkut melalui Distrik Sinak dan kemudian dipikul ke Agandugume. Petugas pengangkut selama dua hari berjalan kaki sambil memikul bantuan pangan dari Sinak ke Agandugume.
Darwin menyampaikan bahwa kondisi cuaca ekstrem dilaporkan telah menyebabkan enam orang meninggal di Distrik Agandugume dan Lambewi.
Bupati Puncak sudah mengunjungi Agandugume dan menemui warga yang kekurangan pangan akibat kondisi cuaca ekstrem.