Jayapura (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/Woroagi menyebutkan bakal memperketat wilayah perbatasan antara Papua Nugini (PNG)-Indonesia menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-78 yang berada di Kampung Kombut, Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas Yonif 725/Woroagi Letkol Inf Syafruddin Mutasidasi dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan hal ini dilakukan untuk menjaga kedaulatan negara, meningkatkan keamanan dan ketertiban, serta mencegah potensi ancaman terhadap wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga.

“Selan itu juga kami melakukan kerja sama dengan masyarakat yang ada di wilayah perbatasan untuk bersama-sama menjaga kedamaian,” katanya.

Menurut Syafruddin, pihaknya juga melakukan berbagai tindakan inovatif yang dilakukan anggota Satgas di wilayah perbatasan, seperti pengawasan yang ditingkatkan, penambahan personel keamanan, dan upaya pengerasan perbatasan.

“Tindakan inovatif seperti ini kami melibatkan masyarakat sehingga tercipta kerja sama yang baik,” ujarnya.

Dia menjelaskan perubahan dan pengetatan lintas batas ini ditujukan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan warga negara, serta melindungi wilayah perbatasan.

“Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) demi masa depan yang lebih baik bagi Republik Indonesia," katanya.

Sementara itu, Ketua Linmas Kampung Kombut, Lorens mengatakan pihaknya sangat mendukung kebijakan yang telah dibuat oleh Satgas Pamtas Yonif 725/Woroagi dalam memelihara situasi kondusif di kampung tersebut.

“Menjelang memperingati HUT Republik Indonesia yang ke-78 memang sangat penting memperketat keamanan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat meresahkan warga,” katanya.
 


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024