Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, meluncurkan layanan pengelolaan sampah secara digital menggunakan aplikasi Containder sebagai percontohan di Papua.

"Ini cara digital mengatasi masalah sampah yang menjadi solusi untuk dimasyarakatkan kepada warga Biak Numfor," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Biak Numfor ZL Mailoa seusai peluncuran aplikasi itu di Biak, Sabtu.

Ia berharap cara penanganan sampah digital lebih efektif karena dapat menjaga citra Biak sebagai kota bersih di Indonesia.

Mailoa menyebutkan Kabupaten Biak Numfor menjadi kota kecil terbersih di Indonesia karena sudah enam kali berturut-turut berhasil meraih Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Mari kita terus menerus menggunakan aplikasi ini guna menjaga kota Biak tetap senantiasa bersih, indah dan nyaman," harap Mailoa.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Biak Numfor Iwan Ismulyanto mengaku masalah sampah bukan persoalan ringan sehingga dibutuhkan kerja sama semua pihak, salah satunya dengan layanan digital.

"Kehadiran aplikasi ini dapat berkontribusi menangani persoalan sampah di Kabupaten Biak Numfor," harap Iwan.

CEO Containder Indra Randi Makalew memberikan apresiasi atas komitmen Pemkab Biak Numfor meluncurkan layanan pengelolaan sampah dengan sistem digitalisasi.

"Ya ini menjadi contoh kabupaten/kota di Tanah Papua dalam menjaga daerah senantiasa bersih melalui penerapan aplikasi digital," katanya.

Peluncuran aplikasi pengelolaan sampah digital itu dihadiri juga Komunitas Rumah Biak serta Head of Operations of AIS Forum Wednes Suci Prada fitri dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024