Jayapura (ANTARA) - Kasus kematian aktivis Papua Michelle Kurisi Ndoga kini menjadi sorotan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua.
"Pimpinan Komnas HAM Pusat telah meminta kantor perwakilan untuk memberikan perhatian terhadap kasus Michelle Kurisi," kata Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey di Jayapura, Selasa.
Menurut Ramandey, Komnas HAM Perwakilan Papua telah bertemu dengan pihak keluarga korban dan juga sudah mendengar langsung pernyataan dari ibu Michell saat proses ibadat pemakaman.
Dia menjelaskan keluarga korban meminta agar kasus pembunuhan Michelle bisa diungkap secara transparan karena ibu korban menyatakan telah mengampuni pelaku pembunuhan anaknya.
"Selain itu ibu korban juga meminta bagaimana nasib ke dua anak Michelle sehingga kasus ini menjadi atensi Komnas HAM Perwakilan Papua," ujar Ramandey.
Dia menjelaskan pihaknya meyakini polisi akan mengungkap kasus pembunuhan aktivis Papua tersebut karena telah mengantongi bukti dan petunjuk lebih dari satu baik kronologi maupun fakta dari kematian korban.
"Untuk itu, kami minta kasus ini bisa diungkap secara transparan sesuai permintaan keluarga," kata Ramandey.
Dia menambahkan kasus tersebut tidak bisa dibiarkan terus karena itu akan menjadi catatan panjang sehingga wibawa negara akan dirongrong terus.
Aktivis Papua Michelle Kurisi diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan pada Kamis 31 Agustus 2023.
Selain itu, disebutkan bahwa jenazah Michelle ditemukan di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
"Pimpinan Komnas HAM Pusat telah meminta kantor perwakilan untuk memberikan perhatian terhadap kasus Michelle Kurisi," kata Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey di Jayapura, Selasa.
Menurut Ramandey, Komnas HAM Perwakilan Papua telah bertemu dengan pihak keluarga korban dan juga sudah mendengar langsung pernyataan dari ibu Michell saat proses ibadat pemakaman.
Dia menjelaskan keluarga korban meminta agar kasus pembunuhan Michelle bisa diungkap secara transparan karena ibu korban menyatakan telah mengampuni pelaku pembunuhan anaknya.
"Selain itu ibu korban juga meminta bagaimana nasib ke dua anak Michelle sehingga kasus ini menjadi atensi Komnas HAM Perwakilan Papua," ujar Ramandey.
Dia menjelaskan pihaknya meyakini polisi akan mengungkap kasus pembunuhan aktivis Papua tersebut karena telah mengantongi bukti dan petunjuk lebih dari satu baik kronologi maupun fakta dari kematian korban.
"Untuk itu, kami minta kasus ini bisa diungkap secara transparan sesuai permintaan keluarga," kata Ramandey.
Dia menambahkan kasus tersebut tidak bisa dibiarkan terus karena itu akan menjadi catatan panjang sehingga wibawa negara akan dirongrong terus.
Aktivis Papua Michelle Kurisi diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan pada Kamis 31 Agustus 2023.
Selain itu, disebutkan bahwa jenazah Michelle ditemukan di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.