Jayapura (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengakui, dari laporan yang diterima korban kekerasan yang diduga dilakukan prajurit Yonif 300/Bjw telah meninggal dunia di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Memang benar dari berbagai sumber yang didapat terungkap bila korban kekerasan telah meninggal akibat luka yang dialaminya.
"Korban yang disiksa bernama Delfianus Kogoya meninggal setelah dibawa ke puskesmas Ilaga," kata Frits Ramandey kepada ANTARA, Selasa di Jayapura.
Frits mengaku, aksi kekerasan yang dilakukan anggota Yonif 300/Bjw diperkirakan terjadi bulan Februari lalu di Ilaga.
Korban setelah disiksa kemudian diserahkan ke Polres Puncak di Ilaga namun karena tubuhnya di penuhi luka kemudian dibawa ke rumah sakit yang kemudian dinyatakan meninggal.
"Namun untuk memastikan kita tunggu hasil pemeriksaan yang saat ini dilakukan Pomdam III/Siliwangi," kata Frits seraya berharap Komnas HAM diberi kesempatan untuk meminta keterangan terhadap prajurit terduga pelaku kekerasan.
Komnas HAM berharap diberi kesempatan untuk meminta keterangan dari para terduga pelaku guna mendukung penegakan hukum
Selain itu, Komnas HAM berharap Polda Papua segera mengumumkan apakah korban berafiliasi dengan KKB atau tidak, kata Frits Ramanday.
Aksi kekerasan yang dilakukan terduga prajurit Yonif 300/Bjw saat bertugas di Kabupaten Puncak, terungkap setelah viral di media sosial .
Berita Terkait
Komnas HAM Papua perkuat kapasitas wartawan sukseskan Pilkada serentak
Kamis, 21 November 2024 14:37
Komnas HAM harap Bawaslu tingkatkan pengawasan sukseskan Pilkada serentak 2024
Selasa, 19 November 2024 10:56
Komnas HAM RI fokus pantau pilkada di Tanah Papua
Jumat, 1 November 2024 14:26
Komnas HAM RI minta Pemda di Tanah Papua masifkan sosialisasi Pilkada 2024
Kamis, 31 Oktober 2024 20:45
Komnas HAM Papua dukung Polda ungkap pelaku teror bom molotov "Jubi"
Rabu, 23 Oktober 2024 16:30
Komnas HAM Papua harapkan forkopimda pastikan keamanan pilkada
Rabu, 2 Oktober 2024 3:34
Komnas HAM Papua minta KPU pastikan hak pilih pilkada kelompok marginal rentan
Selasa, 1 Oktober 2024 3:53
Komnas HAM Papua sebut kepala daerah harus sadar HAM
Selasa, 1 Oktober 2024 3:52