Sentani (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua Kapal Kemenhub layani masyarakat Danau Sentani
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menyebut ada dua kapal penumpang berukuran kecil bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal ini PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry yang melayani transportasi masyarakat di Danau Sentani.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura Alfons Awoitauw di Sentani, Jumat mengatakan saat ini pelayanan transportasi bagi masyarakat di Danau Sentani dilakukan oleh kapal kemenhub dan itu sangat membantu masyarakat.
“Kapal-kapal ini sangat baik sekali ya, mereka bisa membantu masyarakat dalam hal transportasi untuk menghubungkan kampung-kampung yang ada di danau, dan setiap hari beroperasi,” katanya.
Menurut Alfons, dua kapal tersebut KM Emfote dan KM Itaufilli setiap hari melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) tiga hingga empat sehingga masyarakat terbantu sekali dengan kehadiran kapal-kapal milik pemerintah pusat tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada kemenhub dalam hal ASDP karena telah membantu warga di Kabupaten Jayapura khususnya Danau Sentani,” ujarnya.
Alfons menjelaskan untuk KM Emfote melayani rute ke wilayah Khalkote-Yabaso-Yahim-Yoboi PP, sedangkan KM Itaufilli dengan rute Khalkote-Waena/Terminal Tipe B-Yoka-Ayapo-Puai PP dengan tarif berfariasi.
“Harga tiket KM Emfote itu tarifnya kisaran Rp88.000 per orang, sedangkan KM Itaufilli tarifnya Rp102.000 per orang, sedangkan kapal wisata Foi Moi milik Pemkab Jayapura itu melayani semua hingga ke Waibu, dan itu kita melayani sesuai permintaan,” katanya.
Ia menambahkan sejauh ini Dishub setempat belum bisa memperoleh pemasukan dari dua kapal KM Emfote dan KM Itaufilli karena aturannya baru dikeluarkan tahun ini dimana, Dishub setempat akan memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari jasa Labuh dan Sandar.
“Yang kita bisa tarik pemasukan dari kedua kapal itu Labuh, jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat berlabuh dengan aman menunggu pelayanan seperti tambat, bongkar muat atau menunggu pelayanan lainnya, begitu pula dengan Sandar.
Alfons berharap ke depan kalau semua sudah selesai aturan dan infrastruktur pendukungnya kita sudah punya pendapatan, selain mendapatkannya dari Labuh dan Sandar, tetapi juga dapat dari Lintasannya.