Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun mengajak seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Saerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Waropen untuk menjadi orang tua asuh bagi balita stunting yang melakukan pelayanan kesehatan ke posyandu setempat.
"Saya yakin apabila hal ini diterapkan di seluruh posyandu di Waropen maka masalah stunting akan bisa teratasi," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Kamis.
Dia mengatakan hal itu saat meresmikan Posyandu Mekar Jaya di Kampung Usaiwa, Distrik Hureyfausey, Botowa, Waropen, Kamis.
Menurut Rumasukun, pihaknya meminta supaya semua pimpinan OPD Pemkab Waropen bisa menjadi orang tua asuh bagi balita selama enam bulan ke depan.
"Selama itu balita diberikan susu, kacang hijau dan telur atau bisa juga satu pimpinan OPD memberikan Rp1 juta, jika ini bisa dilalukan masalah stunting di Waropen bisa ditangani hingga selesai," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang sudah bekerja keras dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Waropen.
"Apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada kepala kampung yang mendorong pembangunan Posyandu Mekar Jaya dengan sumber pembiayaan dari dana desa," katanya lagi.
Pihaknya mengajak seluruh kampung di Kabupaten Waropen bahkan di Provinsi Papua bisa meniru upaya dari Kampung Usaiwa untuk membangun fasilitas kesehatan menggunakan dana desa.
"Sebab di posyandu lahir anak-anak sehat yang akan menjadi generasi emas 2045 dan di sini juga para balita nantinya bakal menjadi pemimpin di masa mendatang," ujarnya.*
"Saya yakin apabila hal ini diterapkan di seluruh posyandu di Waropen maka masalah stunting akan bisa teratasi," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Kamis.
Dia mengatakan hal itu saat meresmikan Posyandu Mekar Jaya di Kampung Usaiwa, Distrik Hureyfausey, Botowa, Waropen, Kamis.
Menurut Rumasukun, pihaknya meminta supaya semua pimpinan OPD Pemkab Waropen bisa menjadi orang tua asuh bagi balita selama enam bulan ke depan.
"Selama itu balita diberikan susu, kacang hijau dan telur atau bisa juga satu pimpinan OPD memberikan Rp1 juta, jika ini bisa dilalukan masalah stunting di Waropen bisa ditangani hingga selesai," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya mengapresiasi pemerintah daerah setempat yang sudah bekerja keras dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Waropen.
"Apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada kepala kampung yang mendorong pembangunan Posyandu Mekar Jaya dengan sumber pembiayaan dari dana desa," katanya lagi.
Pihaknya mengajak seluruh kampung di Kabupaten Waropen bahkan di Provinsi Papua bisa meniru upaya dari Kampung Usaiwa untuk membangun fasilitas kesehatan menggunakan dana desa.
"Sebab di posyandu lahir anak-anak sehat yang akan menjadi generasi emas 2045 dan di sini juga para balita nantinya bakal menjadi pemimpin di masa mendatang," ujarnya.*