Biak (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Papua menyiapkan makanan tambahan anak berupa ikan dan telur untuk mencegah stunting pada Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023.
"Makanan tambahan untuk anak akan diberikan serentak bersamaan kegiatan STC pada 24-30 November 2023," ujar Kepala DP3AKB Johanna Nap di Biak, Selasa.
Ia berharap, dengan adanya anak gemar makan ikan dan telur selain sehat juga dapat memenuhi asupan gizi anak-anak.
Adanya program makanan tambahan untuk anak, menurut Johanna, sebagai sumber gizi diharapkan ikut berperan mencegah kasus stunting di Biak Numfor hingga pada 2024 menjadi nol kasus.
Johanna menyebut, untuk mengatasi munculnya kasus stunting pada anak di Biak Numfor dilakukan berbagai program untuk anak.
Selain pemenuhan gizi untuk cegah stunting, lanjut dia, para orang tua wajib memperhatikan awal 1.000 hari kehidupan anak hingga memberikan air susu ibu eksklusif.
Johanna menegaskan, untuk menurunkan angka stunting hingga nol persen di Kabupaten Biak Numfor sudah menjadi perhatian dan komitmen langsung diberikan Bupati Herry Ario Naap.
Dimana pada tahun 2023 dan 2024, menurut Johanna, DP3AKB sebagai organisasi perangkat daerah teknis terdepan dalam menangani stunting bersama dinkes dan rumah sakit.
Sedangkan upaya lain dilakukan pemerintah daerah untuk menurunkan kasus stunting anak, menurut Johanna, ortu dapat memberikan imunisasi rutin, memantau pemeriksaan tumbuh kembang anak, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak serta memperhatikan kebersihan lingkungan.
Kurun waktu tiga tahun terakhir kasus stunting di Kabupaten Biak Numfor terjadi penurunan sejak 2021 sebesar 9,43 persen, 2022 sebesar 6,59 dan Juni 2023 sebesar 6,57 persen.
Berdasarkan data, kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor hingga Juni semester satu 2023 sebanyak 376 anak.
"Makanan tambahan untuk anak akan diberikan serentak bersamaan kegiatan STC pada 24-30 November 2023," ujar Kepala DP3AKB Johanna Nap di Biak, Selasa.
Ia berharap, dengan adanya anak gemar makan ikan dan telur selain sehat juga dapat memenuhi asupan gizi anak-anak.
Adanya program makanan tambahan untuk anak, menurut Johanna, sebagai sumber gizi diharapkan ikut berperan mencegah kasus stunting di Biak Numfor hingga pada 2024 menjadi nol kasus.
Johanna menyebut, untuk mengatasi munculnya kasus stunting pada anak di Biak Numfor dilakukan berbagai program untuk anak.
Selain pemenuhan gizi untuk cegah stunting, lanjut dia, para orang tua wajib memperhatikan awal 1.000 hari kehidupan anak hingga memberikan air susu ibu eksklusif.
Johanna menegaskan, untuk menurunkan angka stunting hingga nol persen di Kabupaten Biak Numfor sudah menjadi perhatian dan komitmen langsung diberikan Bupati Herry Ario Naap.
Dimana pada tahun 2023 dan 2024, menurut Johanna, DP3AKB sebagai organisasi perangkat daerah teknis terdepan dalam menangani stunting bersama dinkes dan rumah sakit.
Sedangkan upaya lain dilakukan pemerintah daerah untuk menurunkan kasus stunting anak, menurut Johanna, ortu dapat memberikan imunisasi rutin, memantau pemeriksaan tumbuh kembang anak, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak serta memperhatikan kebersihan lingkungan.
Kurun waktu tiga tahun terakhir kasus stunting di Kabupaten Biak Numfor terjadi penurunan sejak 2021 sebesar 9,43 persen, 2022 sebesar 6,59 dan Juni 2023 sebesar 6,57 persen.
Berdasarkan data, kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor hingga Juni semester satu 2023 sebanyak 376 anak.