Jayapura (ANTARA) - Aktivis lingkungan Papua asal Kampung Enggros, Kota Jayapura Petronela Merauje mengharapkan melalui momentum Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional masyarakat khususnya generasi muda di daerah itu lebih meningkatkan kepedulian dalam melestarikan hutan beserta sumber daya di dalamnya.
"Hutan yang saat ini masih ada jangan dirusak tetapi bersama-sama menjaga karena hutan sumber kehidupan," katanya di Jayapura, Minggu.
Menurut Merauje, keberlangsungan kehidupan pada di masa mendatang tidak terlepas dari alam sehingga ekosistem yang ada di hutan wajib untuk dilestarikan.
"Seperti yang kami lakukan hingga kini ialah menanam bibit pohon mangrove dan membersihkan sampah di dalam hutan mangrove," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut merupakan kepedulian komunitas aktivitas lingkungan di Kota Jayapura untuk selalu menjaga kelestarian flora dan fauna yang ada di hutan mangrove seperti ikan dan kerang.
"Untuk itu diharapkan agar generasi muda bisa terus meniru apa yang saat ini kami lakukan sebab itu merupakan gerakan yang sangat positif," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap melalui Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) dapat meningkatkan kepedulian masyarakat di Papua, khususnya Kota Jayapura untuk lebih peduli terhadap kelestarian hutan dan semua ekosistem di dalamnya.
"Jika kami menjaga dan terus melestarikan hutan seperti menanam pohon berarti sudah mengurangi polusi udara," ujarnya.
Kepala Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam (KSD), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Papua Yuliuas Palita mengatakan pihaknya juga berharap masyarakat setempat lebih peduli dalam menjaga Satwa khususnya endemik Papua.
"Ini sangat penting khususnya bagi generasi muda Papua sehingga satwa endemik Papua tidak punah," katanya.
"Hutan yang saat ini masih ada jangan dirusak tetapi bersama-sama menjaga karena hutan sumber kehidupan," katanya di Jayapura, Minggu.
Menurut Merauje, keberlangsungan kehidupan pada di masa mendatang tidak terlepas dari alam sehingga ekosistem yang ada di hutan wajib untuk dilestarikan.
"Seperti yang kami lakukan hingga kini ialah menanam bibit pohon mangrove dan membersihkan sampah di dalam hutan mangrove," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut merupakan kepedulian komunitas aktivitas lingkungan di Kota Jayapura untuk selalu menjaga kelestarian flora dan fauna yang ada di hutan mangrove seperti ikan dan kerang.
"Untuk itu diharapkan agar generasi muda bisa terus meniru apa yang saat ini kami lakukan sebab itu merupakan gerakan yang sangat positif," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap melalui Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) dapat meningkatkan kepedulian masyarakat di Papua, khususnya Kota Jayapura untuk lebih peduli terhadap kelestarian hutan dan semua ekosistem di dalamnya.
"Jika kami menjaga dan terus melestarikan hutan seperti menanam pohon berarti sudah mengurangi polusi udara," ujarnya.
Kepala Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam (KSD), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Papua Yuliuas Palita mengatakan pihaknya juga berharap masyarakat setempat lebih peduli dalam menjaga Satwa khususnya endemik Papua.
"Ini sangat penting khususnya bagi generasi muda Papua sehingga satwa endemik Papua tidak punah," katanya.