Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Perikanan menyiapkan ekspor ikan tuna segar ke Jepang yang dilepas Presiden Joko Widodo pada kegiatan Sail Teluk Cenderawasih Biak (STC) 22-27 November 2023.
"Ekspor langsung ikan tuna ke Jepang menggunakan pesawat udara dari bandara Frans Kaisiepo Biak," kata Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa di Biak, Minggu.
Disebutkan Effendi, untuk persiapan ekspor hasil perikanan ke Jepang merupakan salah satu rangkaian STC Biak 2023.
Selain ekspor ikan pada kegiatan STC, menurut Effendi, Presiden Jokowi akan meresmikan juga kampung nelayan maju (Kalaju) Samber-Binyeri Distrik Yendidori.
Effendi menyebut Wilayah Penangkapan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 717 perairan Teluk Cenderawasih memiliki potensi ikan tuna jenis Yellow Fins sebagai sumber gizi bagi kebutuhan tumbuh kembang anak di daerah setempat.
"Bahkan potensi WPPNRI 717 berpeluang meningkatkan ekonomi nelayan karena hasil Perikanan prospek diekspor ke Jepang, Amerika Serikat dan China," ujarnya.
Diakuinya, potensi perikanan di perairan Teluk Cenderawasih wilayah Samudera Pasifik mencapai sebesar satu juta ton.
Ia mengatakan, untuk ikan jenis Ikan tuna pelagis, lobster, cumi-cumi serta jenis ikan lainnya.
"Pihak Dinas Perikanan Biak mengajak masyarakat nelayan di berbagai kampung dapat mengembangkan sektor perikanan," harap Effendi.
Saat ini potensi ikan tuna yang dikelola mitra pemerintah pada Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Biak, menurut Effendi, setiap minggu sudah rutin diekspor ke negara tujuan melalui bandara Narita Jepang.
Ia mengajak, kelompok nelayan di setiap kampung dapat menekuni usaha perikanan seperti budidaya, penangkapan hingga pengelolaan ikan.
"Ekspor langsung ikan tuna ke Jepang menggunakan pesawat udara dari bandara Frans Kaisiepo Biak," kata Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor Effendi Igirisa di Biak, Minggu.
Disebutkan Effendi, untuk persiapan ekspor hasil perikanan ke Jepang merupakan salah satu rangkaian STC Biak 2023.
Selain ekspor ikan pada kegiatan STC, menurut Effendi, Presiden Jokowi akan meresmikan juga kampung nelayan maju (Kalaju) Samber-Binyeri Distrik Yendidori.
Effendi menyebut Wilayah Penangkapan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 717 perairan Teluk Cenderawasih memiliki potensi ikan tuna jenis Yellow Fins sebagai sumber gizi bagi kebutuhan tumbuh kembang anak di daerah setempat.
"Bahkan potensi WPPNRI 717 berpeluang meningkatkan ekonomi nelayan karena hasil Perikanan prospek diekspor ke Jepang, Amerika Serikat dan China," ujarnya.
Diakuinya, potensi perikanan di perairan Teluk Cenderawasih wilayah Samudera Pasifik mencapai sebesar satu juta ton.
Ia mengatakan, untuk ikan jenis Ikan tuna pelagis, lobster, cumi-cumi serta jenis ikan lainnya.
"Pihak Dinas Perikanan Biak mengajak masyarakat nelayan di berbagai kampung dapat mengembangkan sektor perikanan," harap Effendi.
Saat ini potensi ikan tuna yang dikelola mitra pemerintah pada Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Biak, menurut Effendi, setiap minggu sudah rutin diekspor ke negara tujuan melalui bandara Narita Jepang.
Ia mengajak, kelompok nelayan di setiap kampung dapat menekuni usaha perikanan seperti budidaya, penangkapan hingga pengelolaan ikan.