Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengatakan teknologi komunikasi saat ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana efektif, untuk sosialisasi mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Rizal Ubra di Timika, Jumat, mengatakan peran aktif komunitas dibutuhkan guna melakukan perubahan serta berkontribusi dalam mencegah penularan HIV dan AIDS di daerah ini.

"Teknologi komunikasi berfungsi menyebarluaskan informasi untuk itu maka dapat dimulai dengan gerakan bebas stigma," katanya.

Menurut dia, upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran HIV dan AIDS telah dilakukan berbagai pihak, seperti Kementerian Kesehatan, lembaga swasta, lembaga masyarakat, lembaga donor maupun kelompok masyarakat peduli HIV dan AIDS.

"Pada 2023 ini kita fokus pada pelajar dan kaum muda dengan melakukan kegiatan bersama yang melibatkan generasi muda dalam pengendalian dan pencegahan HIV dan AIDS," ujarnya.

Dia menjelaskan data HIV dan AIDS sejak Januari hingga November 2023 di Kabupaten Mimika berjumlah 360 kasus.

"Dari data tersebut diketahui 48 persen masuk kategori usia produktif, untuk itu kami imbau masyarakat untuk menjaga diri dari perilaku seksual yang menyimpang," katanya.

Dia menambahkan di Provinsi Papua Tengah ada dua kabupaten dengan angka HIV dan AIDS tertinggi yakni Nabire 9.412 dan Mimika 7.130 kasus.

"Langkah yang dapat dilakukan yakni memberikan edukasi bagi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi, meningkatkan kesadaran dan memastikan pasien mendapat pengobatan khusus," ujarnya.

Pewarta : Agustina Estevani Janggo
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024