Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Papua menyiapkan layanan pemeriksaan klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) penyakit HIV/AIDS yang tersebar di sejumlah Puskesmas Biak.
"Unit layanan kesehatan VCT menyediakan pemeriksaan dan konseling secara sukarela untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Biak Numfor Ruslan Epid di Biak, Sabtu.
Disebutkannya, ada tiga kriteria diagnosis dalam pemeriksaan VCT, yaitu hasil tes HIV positif, negatif, dan indeterminate atau tidak dapat ditentukan.
Sedangkan pada 2023 ini, menurut Ruslan, pihak Dinkes Biak sudah membuka layanan desentralisasi obat antiretroviral untuk enam Puskesmas karena sudah ada lengkap petugas kesehatan Puskesmas setempat.
Enam puskesmas desentralisasi ARV terdiri Puskesmas Biak Kota, Puskesmas Paray, Puskesmas Sumberker, Puskesmas Yendidori dan Puskesmas Korem serta Puskesmas Marauw.
Sementara untuk pelaporan kasus HIV/AIDS Dinas Kesehatan Biak menerapkan secara online layanan aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA).
"Dengan aplikasi SIHA tentang pelaporan dan pencatatan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) terpusat datanya secara nasional," ujarnya.
Diakuinya, dengan menggunakan laporan SIHA menjadi satu langkah penting dalam pengendalian penyebaran HIV dan penyakit AIDS di Indonesia khususnya Kabupaten Biak Numfor.
Ia mengatakan, penerapan SIHA bertujuan untuk memudahkan pencatatan dan pelaporan HIV AIDS melalui satu pintu dan tersimpan sebagai data nasional.
Disinggung jumlah kasus HIV/AIDS di Biak Numfor hingga Oktober 2023 mencapai sebanyak 3.127 kasus.
Untuk rinciannya, lanjut dia, warga Biak Numfor positif HIV sebanyak 1.455 kasus dan AIDS 1.672.
"Unit layanan kesehatan VCT menyediakan pemeriksaan dan konseling secara sukarela untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebaran penyakit menular seperti HIV/AIDS," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Biak Numfor Ruslan Epid di Biak, Sabtu.
Disebutkannya, ada tiga kriteria diagnosis dalam pemeriksaan VCT, yaitu hasil tes HIV positif, negatif, dan indeterminate atau tidak dapat ditentukan.
Sedangkan pada 2023 ini, menurut Ruslan, pihak Dinkes Biak sudah membuka layanan desentralisasi obat antiretroviral untuk enam Puskesmas karena sudah ada lengkap petugas kesehatan Puskesmas setempat.
Enam puskesmas desentralisasi ARV terdiri Puskesmas Biak Kota, Puskesmas Paray, Puskesmas Sumberker, Puskesmas Yendidori dan Puskesmas Korem serta Puskesmas Marauw.
Sementara untuk pelaporan kasus HIV/AIDS Dinas Kesehatan Biak menerapkan secara online layanan aplikasi Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA).
"Dengan aplikasi SIHA tentang pelaporan dan pencatatan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) terpusat datanya secara nasional," ujarnya.
Diakuinya, dengan menggunakan laporan SIHA menjadi satu langkah penting dalam pengendalian penyebaran HIV dan penyakit AIDS di Indonesia khususnya Kabupaten Biak Numfor.
Ia mengatakan, penerapan SIHA bertujuan untuk memudahkan pencatatan dan pelaporan HIV AIDS melalui satu pintu dan tersimpan sebagai data nasional.
Disinggung jumlah kasus HIV/AIDS di Biak Numfor hingga Oktober 2023 mencapai sebanyak 3.127 kasus.
Untuk rinciannya, lanjut dia, warga Biak Numfor positif HIV sebanyak 1.455 kasus dan AIDS 1.672.