Biak (ANTARA) - Rumah sakit umum daerah (RSUD) Biak, Papua telah menerapkan layanan kesehatan secara digitalisasi sebagai wujud dalam pelaksanaan inovasi perawatan pasien yang lebih cepat dan murah.

"Pola layanan kesehatan digital RSUD seperti hasil pemeriksaan pasien dari dokter lebih cepat serta pemberian resep obat di apotek hingga layani rawat inap pasien," ujar Direktur RSUD Biak dr Ricardo Mayor M.Kes di Biak, Rabu.

Ia mengatakan pada layanan digital kesehatan RSUD diharapkan sudah lebih cepat, tertib administrasi dan mempermudah pelayanan penyampaian hasil pengobatan untuk dokter.

Pelaksanaan layanan kesehatan digital, menurut Ricardo, sejak pasien mendaftar hingga mendapatkan hasil pemeriksaan dokter dibuat secara digitalisasi.

"Sejak layanan digitalisasi kesehatan diberlakukan di RSUD Biak maka dokter atau tenaga medis yang menangani pasien sudah menerima hasil pemeriksaan dokter guna ditindaklanjuti," ujarnya.

Disinggung berapa banyak anggaran yang sudah dihabiskan membangun berbagai fasilitas rumah sakit umum daerah Biak, menurutnya, untuk keseluruhan pihaknya sudah menghabiskan biaya untuk pembangunan kurang lebih Rp350 miliar.

Ricardo mengakui, pihaknya terus memprogramkan bangunan sarana prasarana RSUD karena dipersiapkan menjadi rumah sakit pendidikan.

"Adanya rencana pemerintah membuka rumah sakit pendidikan wilayah adat Saereri di Kabupaten Biak Numfor sehingga butuh pendampingan dan suport dari warga Biak," ujarnya.

Pada era otonomi khusus Papua tahun 2023 ada empat program strategis Papua Sehat yakni bidang kesehatan, Papua cerdas, Papua produktif dan Papua damai.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024