Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura mengoptimalkan kecanggihan digitalisasi dalam capaian kinerja pelayanan dengan data terkini.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang saat dihubungi ANTARA di Sentani, Jumat, mengatakan selama ini pihaknya sangat susah memperoleh data update atau terkini mengenai capaian kinerja di puskesmas.
“Kita harus memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan data internal di puskesmas sehingga dapat memperoleh data terkini,” katanya.
Menurut Sihotang, selama ini data yang ada di data base dinas kesehatan itu data yang tidak terkini alias data dari beberapa bulan atau tahun lalu.
“Ini yang menyebabkan teman-teman wartawan kalau meminta data, bisa seharian baru diberikan karena memang harus mencari,” ujarnya.
Dia menjelaskan di 2024, sistem lama ini harus dihapus atau ditiadakan untuk dapat merespon ketepatan dan kecepatan dari data teman-teman puskesmas.
“Kita ada 22 puskesmas di 19 distrik yang wilayah geografinya berbeda-beda, ada yang mudah terjangkau internet ada pula sebaliknya, dan ini yang harus menjadi perhatian kita,” katanya.
Dia menambahkan dukungan pihak luar dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika, Telkomsel sangat perlu dalam mewujudkan apa yang telah direncanakan ini.
“Sistem jaringan itu kita harapkan teman-teman Dinas Komunikasi dan Informatika bisa membantu memfasilitasi sehingga dalam praktiknya bisa membantu teman-teman nakes di 22 puskesmas dalam menyiapkan laporan harian, per pekan maupun bulanan,” ujarnya.*
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang saat dihubungi ANTARA di Sentani, Jumat, mengatakan selama ini pihaknya sangat susah memperoleh data update atau terkini mengenai capaian kinerja di puskesmas.
“Kita harus memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan data internal di puskesmas sehingga dapat memperoleh data terkini,” katanya.
Menurut Sihotang, selama ini data yang ada di data base dinas kesehatan itu data yang tidak terkini alias data dari beberapa bulan atau tahun lalu.
“Ini yang menyebabkan teman-teman wartawan kalau meminta data, bisa seharian baru diberikan karena memang harus mencari,” ujarnya.
Dia menjelaskan di 2024, sistem lama ini harus dihapus atau ditiadakan untuk dapat merespon ketepatan dan kecepatan dari data teman-teman puskesmas.
“Kita ada 22 puskesmas di 19 distrik yang wilayah geografinya berbeda-beda, ada yang mudah terjangkau internet ada pula sebaliknya, dan ini yang harus menjadi perhatian kita,” katanya.
Dia menambahkan dukungan pihak luar dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika, Telkomsel sangat perlu dalam mewujudkan apa yang telah direncanakan ini.
“Sistem jaringan itu kita harapkan teman-teman Dinas Komunikasi dan Informatika bisa membantu memfasilitasi sehingga dalam praktiknya bisa membantu teman-teman nakes di 22 puskesmas dalam menyiapkan laporan harian, per pekan maupun bulanan,” ujarnya.*