Sentani (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jayapura memfasilitasi pemulangan pengungsi ke Kampung Karya Bumi Besum, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Papua.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen dalam keterangan tertulis yang diterima di Jayapura, Minggu, mengatakan pemulangan pengungsi itu dengan menggunakan truk dinas Polres Jayapura dan Brimob Polda Papua.
Menurut Kapolres, pengangkutan pengungsi dilakukan secara bergantian dengan diangkut dari posko yang berada di Distrik Nimbokrang untuk kembali ke kediamannya yang berada di Kampung Karya Bumi Besum.
“Pemulangan pengungsi karena kondisi telah aman dan sehari sebelumnya Jumat (5/1) 2024, telah dilakukan pertemuan antara Forkopimda, tokoh adat, tokoh masyarakat, keluarga korban (DB), serta aspirasi yang dibacakan salah satunya imbauan dari dewan adat Grime Nawa Zadrak Wamebu agar warga yang mengungsi dapat kembali ke kediamannya masing-masing,” ujarnya.
Dia menjelaskan saat pemulangan pengungsi itu dikawal langsung oleh Zadrak Wamebu, serta Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Jhon Wicklif Tegay dan Kabag Ops Polres Jayapura Kompol Septen P Sianturi.
"Total ada 850 pengungsi yang dipulangkan, dan pemulangan itu dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari pertemuan atau upaya perdamaian yang telah dilakukan sehari sebelumnya,” katanya.
Dia menambahkan situasi sudah kondusif, namun pihaknya tetap melakukan pengamanan dengan menyiagakan personel gabungan Polres Jayapura, BKO Brimob Polda Papua serta TNI di Kampung Karya Bumi Besum.
“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya gangguan keamanan yang dapat menyebabkan situasi kembali memanas,” ujarnya.
Dia mengatakan masih ada 43 pengungsi lagi yang belum mau pulang disebabkan masih trauma atas peristiwa yang terjadi.
“Kami mengimbau agar masyarakat khususnya warga Kampung Karya Bumi Besum dapat beraktivitas kembali seperti biasanya dan terus menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman," katanya.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen dalam keterangan tertulis yang diterima di Jayapura, Minggu, mengatakan pemulangan pengungsi itu dengan menggunakan truk dinas Polres Jayapura dan Brimob Polda Papua.
Menurut Kapolres, pengangkutan pengungsi dilakukan secara bergantian dengan diangkut dari posko yang berada di Distrik Nimbokrang untuk kembali ke kediamannya yang berada di Kampung Karya Bumi Besum.
“Pemulangan pengungsi karena kondisi telah aman dan sehari sebelumnya Jumat (5/1) 2024, telah dilakukan pertemuan antara Forkopimda, tokoh adat, tokoh masyarakat, keluarga korban (DB), serta aspirasi yang dibacakan salah satunya imbauan dari dewan adat Grime Nawa Zadrak Wamebu agar warga yang mengungsi dapat kembali ke kediamannya masing-masing,” ujarnya.
Dia menjelaskan saat pemulangan pengungsi itu dikawal langsung oleh Zadrak Wamebu, serta Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Jhon Wicklif Tegay dan Kabag Ops Polres Jayapura Kompol Septen P Sianturi.
"Total ada 850 pengungsi yang dipulangkan, dan pemulangan itu dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari pertemuan atau upaya perdamaian yang telah dilakukan sehari sebelumnya,” katanya.
Dia menambahkan situasi sudah kondusif, namun pihaknya tetap melakukan pengamanan dengan menyiagakan personel gabungan Polres Jayapura, BKO Brimob Polda Papua serta TNI di Kampung Karya Bumi Besum.
“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya gangguan keamanan yang dapat menyebabkan situasi kembali memanas,” ujarnya.
Dia mengatakan masih ada 43 pengungsi lagi yang belum mau pulang disebabkan masih trauma atas peristiwa yang terjadi.
“Kami mengimbau agar masyarakat khususnya warga Kampung Karya Bumi Besum dapat beraktivitas kembali seperti biasanya dan terus menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman," katanya.