Jayapura (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua meminta warga setempat agar aktif melakukan konsultasi terkait literasi keuangan sehingga dapat mengelola keuangan dengan bijak dan efektif.

Analis Bagian Pengawasan Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Papua Mochammad Akbar di Jayapura, Kamis, mengatakan dengan aktif melakukan konsultasi maka akan terhindar dari investasi ilegal.

“Untuk mengetahui apakah jasa kekurangan tersebut legal atau ilegal masyarakat harus aktif bertanya kepada kami sehingga mendapatkan penjelasan detail mengenai literasi keuangan,” katanya.

Menurut Akbar, meski ini masyarakat Papua mulai paham terkait dengan literasi keuangan namun perlu dilakukan pengetahuan yang lebih dalam lagi agar tidak mudah tergiur dengan layanan jasa keuangan ilegal.

“Kami melihat masyarakat telah paham mengenai literasi keuangan namun perlu adanya pengetahuan lebih lanjut lagi terkait hal tersebut,”ujarnya.

Dia menjelaskan dengan mencari alternatif lain maka memberikan pandangan tentang jasa keuangan yang ada misalnya pada pinjaman oninel (Pinjol) yang belakangan ini sedang marak.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan tidak tergiur adanya janji-janji dari lembaga jasa keuangan ilegal,” katanya lagi,

Dia menambahkan untuk 2024 ini pihaknya akan lebih fokus pada masyarakat yang ada di Daerah Otonomi Baru (DOB) yakni Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah, mengingat daerah-daerah tersebut merupakan salah satu sasaran masuknya investasi ilegal.


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024