Jayapura (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melakukan penanaman pohon mangrove di Taman Wisata Alam Teluk Youtefa Kota Jayapura Papua Rabu, dalam rangka hari lahan basah sedunia.
Kepala Pengawasan Internal BRGM A Triko Iriandi di Jayapura Rabu mengatakan, untuk rehabilitasi mangrove pihaknya menerapkan strategi 3M (Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan), di mana memulihkan dan meningkatkan berarti melakukan penanaman sambil menyertakan masyarakat untuk terlibat.
"Kemudian mempertahankan itu terhadap kondisi yang sudah baik tetapi juga bagaimana kami melindungi mangrove pada daerah dengan membangun alat pecah ombak terhadap area yang memang berpotensi terjadi kerusakan," katanya.
Menurut Triko, yang terpenting juga ialah bagaimana memberdayakan masyarakat, salah satunya dengan membangun kampung mandiri peduli mangrove.
Dia menjelaskan, sejak 2021 BRGM RI telah melakukan penanaman mangrove di Papua sebanyak 7,45 juta bibit dengan luas lahan 2.669 hektare.
"Sementara saat ini kami menanam sebanyak 300 bibit pohon mangrove yang ditanam pada lahan 1.000 meter persegi atau 0,1 hektare," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Papua Edward Sembiring mengatakan, penanaman pohon mangrove dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
"Untuk di Papua dilaksanakan di Kampung Enggros, Kota Jayapura yang masuk dalam TWA Teluk Youtefa," katanya.
Menurut Sembiring, penanaman pohon mangrove kali ini bukan sekadar kegiatan seremonial tetapi akan berkelanjutan, sebab sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia.
"Kami ajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa membudayakan menanam pohon mangrove karena ada banyak manfaatnya," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRGM bersama KLHK lakukan penanaman pohon mangrove di Jayapura Papua
Kepala Pengawasan Internal BRGM A Triko Iriandi di Jayapura Rabu mengatakan, untuk rehabilitasi mangrove pihaknya menerapkan strategi 3M (Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan), di mana memulihkan dan meningkatkan berarti melakukan penanaman sambil menyertakan masyarakat untuk terlibat.
"Kemudian mempertahankan itu terhadap kondisi yang sudah baik tetapi juga bagaimana kami melindungi mangrove pada daerah dengan membangun alat pecah ombak terhadap area yang memang berpotensi terjadi kerusakan," katanya.
Menurut Triko, yang terpenting juga ialah bagaimana memberdayakan masyarakat, salah satunya dengan membangun kampung mandiri peduli mangrove.
Dia menjelaskan, sejak 2021 BRGM RI telah melakukan penanaman mangrove di Papua sebanyak 7,45 juta bibit dengan luas lahan 2.669 hektare.
"Sementara saat ini kami menanam sebanyak 300 bibit pohon mangrove yang ditanam pada lahan 1.000 meter persegi atau 0,1 hektare," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Papua Edward Sembiring mengatakan, penanaman pohon mangrove dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
"Untuk di Papua dilaksanakan di Kampung Enggros, Kota Jayapura yang masuk dalam TWA Teluk Youtefa," katanya.
Menurut Sembiring, penanaman pohon mangrove kali ini bukan sekadar kegiatan seremonial tetapi akan berkelanjutan, sebab sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia.
"Kami ajak seluruh elemen masyarakat untuk bisa membudayakan menanam pohon mangrove karena ada banyak manfaatnya," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRGM bersama KLHK lakukan penanaman pohon mangrove di Jayapura Papua