Jayapura (ANTARA) -
"Fokus kita pada 2024 ini masih terkait inflasi, stunting dan penurunan angka kemiskinan ekstrem,” katanya di Jayapura, Rabu.
Menurut Manderi, pihaknya telah membuat kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua agar ketiga hal tersebut menjadi fokus perhatian seluruh OPD.
Dia menjelaskan bahwa setiap OPD wajib membuat program untuk mengatasi inflasi, stunting dan menurunkan angka kemiskinan karena hal itu saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Menurut Manderi, prevalensi stunting di Yapen mengalami penurunan dari 8,6 persen pada 2022 menjadi 5,99 persen di 2023.
Penjabat Bupati Kepulauan Yapen Welliam Manderi meminta organisasi perangkat daerah (OPD) setempat agar fokus membuat program untuk mengatasi kemiskinan ekstrem serta juga penanganan stunting dan inflasi.
"Fokus kita pada 2024 ini masih terkait inflasi, stunting dan penurunan angka kemiskinan ekstrem,” katanya di Jayapura, Rabu.
Menurut Manderi, pihaknya telah membuat kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua agar ketiga hal tersebut menjadi fokus perhatian seluruh OPD.
“Kami sangat memberikan apresiasi atas kesepakatan bersama antara Pemkab Kepulauan Yapen dengan Pemprov Papua dalam menyukseskan ketiga program tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa setiap OPD wajib membuat program untuk mengatasi inflasi, stunting dan menurunkan angka kemiskinan karena hal itu saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
“Misalnya pada tahun lalu upaya penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem itu kami memberikan perhatian khusus seperti pemberian gizi kepada anak-anak serta pemberian bantuan bahan pokok,” katanya lagi.
Menurut Manderi, prevalensi stunting di Yapen mengalami penurunan dari 8,6 persen pada 2022 menjadi 5,99 persen di 2023.