Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi ( Pemprov) Papua menyebutkan program perkembangan infrastruktur sanitasi dan air bersih pada 2024 memasuki tahap pembangunan jaringan drainase yang akan terhubung dengan pembuangan akhir di sembilan kabupaten.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Papua Jery Agus Yudianto di Jayapura, Kamis, mengatakan pembangunan air bersih telah dikerjakan pada 2023 berupa Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) bagi tujuh kabupaten dan kota, sedangkan dua yang lainnya masih dalam proses di 2024.

“Tujuh kabupaten yang dapat proyek SPAM yakni Biak Numfor, Supiori, Mamberamo Raya, Kota Jayapura, Yapen, Waropen, sedangkan untuk proyek sanitasi baru tahun ini dilakukan pembangunan jaringan drainase di sembilan kabupaten kota,” katanya.

Menurut Jery, sejauh ini, Provinsi Papua tidak mempunyai Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) regional.

“Berdasarkan data dari instansi pengampu di bidang perencanaan masih belum optimal sehingga kami mendorong kabupaten/kota agar bersama sukseskan program tersebut,” ujarnya.

Dia menjelaskan karena ada beberapa hal yang masih menjadi tantangan pembangunan IPLT antara lain lahan, operator di daerah dan juga peraturan daerah bagi organisasi unit pengelolaan dan juga retribusi daerah.

“Oleh karena perlu upaya untuk membina kabupaten/kota dalam penyelenggaraan air minum dan layanan sanitasi,” katanya lagi.

Dia menambahkan sanitasi dasar melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) progres nya cukup baik yang mana jika dilihat setelah pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) provinsi Papua sudah mencapai 49,65 persen.


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024