Jayapura (ANTARA) - Dirut PT Air Minum Jayapura (AMJ) Entis Sutisna berharap Pemprov Papua memberikan bantuan dana senilai Rp60 miliar untuk menggarap sumber air di Borbonji 2 Kota Jayapura.
"Kami mengharapkan bantuan Pemprov Papua, karena kami membutuhkan dana sebesar Rp60 miliar untuk membangun penampungan air Borbonji 2 sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani masyarakat," kata Dirut PT Air Minum Jayapura (AMJ) Entis Sutisna di Jayapura, Selasa (5/3)
Sumber air Borbonji 2 berlokasi di sekitar kawasan Kodam XVII/Cenderawasih memiliki kapasitas debit air sebesar 200 liter per detik, katanya.
Dukungan dana sangat dibutuhkan untuk pembangunan di sumber air Borbonji 2, mengingat sumber air yang ada saat ini debitnya mulai mengalami penurunan.
Menurunnya debit air di sejumlah sumber air akibat menurunnya curah hujan dan cuaca panas yang melanda kota dan Kabupaten Jayapura.
Padahal PT AMJ yang sebelumnya bernama PDAM Jayapura itu mengelola air yang berasal dari sumber air di pegunungan Cyclop sehingga dengan terjadinya penurunan debit air membuat pihaknya membatasi pelayanan kepada pelanggan.
"Pelayanan air bersih saat ini dibatasi dengan melakukan bergiliran sehingga pelayanan terhadap 34.600 pelanggan yang ada di Kota Jayapura dapat dilakukan," kata Entis Sutisna.
"Kami mengharapkan bantuan Pemprov Papua, karena kami membutuhkan dana sebesar Rp60 miliar untuk membangun penampungan air Borbonji 2 sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani masyarakat," kata Dirut PT Air Minum Jayapura (AMJ) Entis Sutisna di Jayapura, Selasa (5/3)
Sumber air Borbonji 2 berlokasi di sekitar kawasan Kodam XVII/Cenderawasih memiliki kapasitas debit air sebesar 200 liter per detik, katanya.
Dukungan dana sangat dibutuhkan untuk pembangunan di sumber air Borbonji 2, mengingat sumber air yang ada saat ini debitnya mulai mengalami penurunan.
Menurunnya debit air di sejumlah sumber air akibat menurunnya curah hujan dan cuaca panas yang melanda kota dan Kabupaten Jayapura.
Padahal PT AMJ yang sebelumnya bernama PDAM Jayapura itu mengelola air yang berasal dari sumber air di pegunungan Cyclop sehingga dengan terjadinya penurunan debit air membuat pihaknya membatasi pelayanan kepada pelanggan.
"Pelayanan air bersih saat ini dibatasi dengan melakukan bergiliran sehingga pelayanan terhadap 34.600 pelanggan yang ada di Kota Jayapura dapat dilakukan," kata Entis Sutisna.