Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Papua mengimbau warga setempat agar mewaspadai potensi curah hujan yang tinggi.
Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BBMKG V Jayapura, Esri Ronsumbre, di Jayapura, Kamis, mengatakan Kota Jayapura dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dengan durasi yang lama, di mana berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan ada dua fenomena gangguan atmosfer yang terjadi bersamaan, sehingga menyebabkan pertumbuhan awan hujan.
"Gangguan tersebut yakni adanya pumpunan angin di utara Papua serta adanya aktivitas gelombang Kelvin," katanya.
Menurut Esri, gangguan pada atmosfer ini meningkatkan suplai uap air pertumbuhan awan hujan sehingga masyarakat diminta selalu memperhatikan kondisi lingkungan dan informasi dari BMKG.
"Prospek cuaca sepekan ke depan untuk Kota Jayapura dan sekitarnya tanggal 13-19 Maret 2024 diprediksi cerah berawan hingga hujan ringan," ujarnya.
Dia menjelaskan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi antara 16 hingga 18 Maret 2024 di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen dan Kepulauan Yapen.
"Untuk itu kami meminta agar warga selalu memperbaharui informasi cuaca mengingat kondisi cuaca yang sangat cepat berubah," katanya lagi.
Dia menambahkan, untuk gelombang laut diperkirakan kategori sedang mencapai 1-2,5 meter yang dapat memiliki resiko yang besar bagi nelayan.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan wilayah yang telah mengalami penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan karena memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi dalam merespons curah hujan tinggi ataupun curah hujan yang berlangsung lama.
"Tetapi juga masyarakat lebih peduli memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, membersihkan saluran air/drainase, sungai yang telah mengalami pendangkalan dan menebang dahan ataupun ranting pohon -pohon tinggi," ujarnya.
Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BBMKG V Jayapura, Esri Ronsumbre, di Jayapura, Kamis, mengatakan Kota Jayapura dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dengan durasi yang lama, di mana berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan ada dua fenomena gangguan atmosfer yang terjadi bersamaan, sehingga menyebabkan pertumbuhan awan hujan.
"Gangguan tersebut yakni adanya pumpunan angin di utara Papua serta adanya aktivitas gelombang Kelvin," katanya.
Menurut Esri, gangguan pada atmosfer ini meningkatkan suplai uap air pertumbuhan awan hujan sehingga masyarakat diminta selalu memperhatikan kondisi lingkungan dan informasi dari BMKG.
"Prospek cuaca sepekan ke depan untuk Kota Jayapura dan sekitarnya tanggal 13-19 Maret 2024 diprediksi cerah berawan hingga hujan ringan," ujarnya.
Dia menjelaskan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi antara 16 hingga 18 Maret 2024 di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen dan Kepulauan Yapen.
"Untuk itu kami meminta agar warga selalu memperbaharui informasi cuaca mengingat kondisi cuaca yang sangat cepat berubah," katanya lagi.
Dia menambahkan, untuk gelombang laut diperkirakan kategori sedang mencapai 1-2,5 meter yang dapat memiliki resiko yang besar bagi nelayan.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan wilayah yang telah mengalami penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan karena memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi dalam merespons curah hujan tinggi ataupun curah hujan yang berlangsung lama.
"Tetapi juga masyarakat lebih peduli memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, membersihkan saluran air/drainase, sungai yang telah mengalami pendangkalan dan menebang dahan ataupun ranting pohon -pohon tinggi," ujarnya.