Timika (ANTARA) - Tokoh Masyarakat Adat Suku Amugme di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mengatakan suku Amungme memiliki kekayaan sastra lisan yang diturunkan oleh leluhur secara turun temurun.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amugme (LEMASA) John Magal di Timika, Senin mengatakan Suku Amugme mengandalkan seni suara dalam bertutur lewat nyanyian.

"Semua nyanyian yang dilantunkan oleh Suku Amugme lebih dominan mengagungkan keindahan alam ciptaan Tuhan," katanya.

Menurut John, Suku Amugme sangat suka bernyanyi dalam setiap syair lagu yang dilantunkan menggambarkan gunung-gunung yang tinggi, sungai yang mengalir dan segala keindahan serta keagungan alam.

"Sastra Amugme ini sangat kaya tetapi belum pernah terdokumentasikan, kami harap generasi Amugme masa depan dapat mengabadikan seni yang luar biasa ini," ujarnya.

Dia menjelaskan dalam nyanyian tradisional Suku Amugme diiringi alat musik tiup khas setempat yang disebut pikol, alat musik ini terbuat dari bambu.

"Jika di lapangan atau tempat luas Suku Amugme akan bernyanyi sambil menepuk anak panah dan busur sambil menghentakkan kaki, diiringi suara nyanyian bersama yang khas," katanya lagi.

Dia menambahkan ada jenis tarian tradisional Suku Amugme yang tidak terlepas dari nyanyian yakni tari tup dan waisak.

"Nyanyian atau lagu untuk tari tup hanya khusus dilakukan di lapangan yang luas sambil berlarian membuat lingkaran, sedangkan nyanyian untuk tari Waisak khusus untuk didalam rumah," ujarnya lagi.

Pewarta : Agustina Estevani Janggo
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025