Biak (ANTARA) - Sebanyak 26 pemerintah kampung Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua mengalokasikan dana desa masing-masing Rp30 juta untuk kegiatan mencegah stunting.

"Pengalokasian dana desa untuk menangani stunting anak sebagai wujud komitmen kepala kampung mendukung Biak nol stunting pada 2024," ujar Kepala Distrik Biak Timur Simon Rumpaisum MAP di Biak, Sabtu.

Ia mengatakan, adanya alokasi dana desa untuk stunting merupakan wujud nyata keseriusan 26 pemerintah kampung Distrik Biak Timur.

Apalagi di tahun 2023, menurut Simon, wilayah Distrik Biak Timur salah satu kecamatan yang terbanyak kasus stunting anak.

Melihat kondisi itu, lanjut Simon, maka 26 kepala kampung sudah mengalokasikan dana desa untuk membiayai program makanan bergizi bagi anak-anak di kampung setempat.

Ketika program pemberian makanan tambahan bergizi diwujudkan 26 kampung, menurut Simon, maka anak-anak di kampung sudah mulai mendapat asupan gizi yang baik dengan pangan lokal.

"Dari program makanan tambahan yang digalakkan 26 kampung yang sebelumnya kondisi fisik anak-anak kurang gizi hingga saat ini sudah berkurang dan tetap mendapatkan pendampingan," sebutnya.

Sementara itu, Anggota Tim Satgas Pencegahan Stunting Pemkab Biak Numfor Obeth Rumar memberikan apresiasi atas kepedulian 26 kampung Distrik Biak Timur yang sudah mengalokasikan dana desa untuk penanganan stunting anak.

Obeth mengatakan, pengalokasian dana desa untuk menangani stunting merupakan wujud nyata perhatian pemerintah kampung.

"Ini juga sudah diinstruksikan Menteri Desa untuk dana desa/kampung dapat dimanfaatkan mengatasi stunting di kampung setempat," ujarnya.

Berdasarkan data kasus stunting anak di Biak, menurut Obeth, hingga 2024 sebesar 6,11 persen dari 480 anak.
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024