Biak (ANTARA) - Mama-mama orang asli Papua (OAP) di Kabupaten Biak Numfor memanfaatkan keahlian membuat daun ketupat untuk dijual kepada warga Muslim yang menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Setiap tahun saat menyambut hari raya umat Islam kami buat ketupat dari daun kelapa untuk dijual guna menambah penghasilan keluarga," ujar mama OAP, Mariace, di Biak, Rabu.
Ia mengatakan, anyaman ketupat dijual kisaran Rp5.000/ikat, sehingga mendatangkan uang untuk pendapatan keluarganya.
Sementara itu, perempuan OAP Biak, Insari, mengakui dari hasil berjualan daun ketupat bisa menambah penghasilan keluarganya.
Meskipun harga jual daun ketupat terbilang murah, yakni Rp5.000/ikat, akan tetapi hasilnya sangat lumayan dapat memenuhi kebutuhan anak di rumah.
"Setiap hari bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu," kata warga Kampung Yafdas itu.
Diakuinya menjual daun ketupat menyambut Lebaran cukup menguntungkan bagi mama-mama OAP di Kota Biak dan sekitarnya.
"Keterampilan membuat daun ketupat didapat secara otodidak, ya lumayan hasilnya menambah pendapatan buat keluarga," sebutnya.
"Setiap tahun saat menyambut hari raya umat Islam kami buat ketupat dari daun kelapa untuk dijual guna menambah penghasilan keluarga," ujar mama OAP, Mariace, di Biak, Rabu.
Ia mengatakan, anyaman ketupat dijual kisaran Rp5.000/ikat, sehingga mendatangkan uang untuk pendapatan keluarganya.
Sementara itu, perempuan OAP Biak, Insari, mengakui dari hasil berjualan daun ketupat bisa menambah penghasilan keluarganya.
Meskipun harga jual daun ketupat terbilang murah, yakni Rp5.000/ikat, akan tetapi hasilnya sangat lumayan dapat memenuhi kebutuhan anak di rumah.
"Setiap hari bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu," kata warga Kampung Yafdas itu.
Diakuinya menjual daun ketupat menyambut Lebaran cukup menguntungkan bagi mama-mama OAP di Kota Biak dan sekitarnya.
"Keterampilan membuat daun ketupat didapat secara otodidak, ya lumayan hasilnya menambah pendapatan buat keluarga," sebutnya.