Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggencarkan edukasi kepada para remaja di kampung tentang kesehatan reproduksi anak.

"Kami melibatkan dinas kesehatan, kader posyandu, petugas penyuluh keluarga berencana, duta GenRe dan lembaga gereja, adat dan organisasi perempuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja tentang kesehatan reproduksi," kata Kepala DP3AKB Biak Numfor Johanna Nap di Biak, Kamis.

Diakuinya, memahami kesehatan reproduksi bagi remaja menjadi peran penting bagi para orang tua anak remaja setempat.

"Hingga saat ini masih belum banyak orang yang peduli terhadap risiko-risiko yang dapat menyerang kesehatan reproduksi remaja," katanya.

Disebutkan Johanna, ancaman yang mengintai para anak remaja di Papua berupa penyakit HIV/AIDS, angka kematian ibu yang meningkat akibat melahirkan di usia muda, hingga stunting anak.

Bahkan hingga saat ini masih ada kematian remaja perempuan karena tak paham dengan kesehatan reproduksi diri.

Johanna menyebut, dengan kondisi yang ada di kalangan remaja membuat pihak DP3AKB secara terus menerus melakukan edukasi kesehatan reproduksi bagi perempuan.

"DP3AKB dengan melibatkan tenaga penyuluh KB di lapangan untuk memberikan sosialisasi terhadap kaum perempuan di berbagai kampung dan distrik," sebutnya.

Kepala DP3AKB Johanna mengatakan, dampak terjadinya penyakit seksual menular berakibat kehamilan di kalangan remaja usia muda di luar nikah.

"Kesehatan reproduksi sangat penting menjadi perhatian anak remaja di lingkungan keluarga," ujarnya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024