Biak (ANTARA) - Strategi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) menjadi salah satu program unggulan untuk menjadikan keluarga yang berkualitas, sehat, dan terbebas stunting.
"Program Bangga Kencana berpengaruh dengan penurunan stunting karena pencegahannya bersinggungan dengan tugas dan fungsi beberapa instansi lain, seperti Dinas Kesehatan, rumah sakit, satuan TNI/Polri, pemerintah daerah, dan dewan adat, maupun lembaga keagamaan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Biak Numfor Johanna Nap M.Si di Biak, Jumat.
Ia mengatakan lima Program Bangga Kencana, antara lain pendampingan balita dan penguatan karakter anak sejak dini melalui keluarga. Kemudian program kedua, memperkuat sistem informasi keluarga. Ketiga, meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan keluarga
Keempat, lanjut dia, meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan integratif. Kelima, sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk.
Johanna menekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi yang kuat antar-dinas, lembaga non-pemerintah, satuan TNI/Polri, dan BUMN/BUMD, untuk melaksanakan strategi nasional tersebut dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia.
“Kami berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perikanan, Dinas Kominfo, untuk bersinergi dalam percepatan penurunan stunting," katanya.
Untuk deteksi cegah stunting anak, menurut Johanna, orang tua harus memberikan ASI eksklusif kepada anak selama enam bulan, rutin memeriksakan kesehatan ibu dan anak di posyandu setiap bulan atau puskesmas.
Sedangkan hal lain perlu mendapat perhatian orang tua dalam mencegah stunting, lanjut dia, harus memberikan makanan tambahan asupan gizi bagi tumbuh kembang anak seperti ikan, susu, satu, telur dan daging ayam.
"Kasus stunting akan menjadi salah satu penghambat utama dalam wujudkan generasi yang berkualitas Indonesia Emas 2045, sehingga dibutuhkan kolaborasi bersama mengatasi stunting," katanya.
Selain pemenuhan gizi untuk cegah stunting, lanjut dia, para orang tua wajib memperhatikan awal 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak hingga memberikan ASI eksklusif.