Jayapura (ANTARA) - Balai Bahasa Papua mengajak semua orang tua di daerah ini mentransmisikan bahasa lokal setempat bagi anak sehingga di masa mendatang jumlah penutur bahasa daerah tetap ada dan juga bahasa daerah tetap terjaga.
"Dengan demikian akan memperkuat pertahanan bahasa daerah sehingga tetap terjaga dan dilestarikan," kata Kepala Sub Bagian Umum Balai Bahasa Papua Yohanis Sanjoko saat menghadiri Festival Tunas Bahasa, Bahasa Tobati bagi pelajar SD dan SMP se Kota Jayapura, Rabu.
Menurut Sanjoko, jika bahasa ibu terus diperkuat maka budaya juga semakin kuat sehingga melalui festival tersebut diharapkan peserta didik baik SD dan SMP di Kota Jayapura semakin mengenal bahasa lokal setempat.
"Karena benteng terakhir pertahanan bahasa ada pada keluarga sehingga orang tua harus terus mentransmisikan bahasa lokal bagi anaknya," ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Grace Yoku mengatakan bahasa Tobati merupakan salah satu bahasa dari 10 bahasa daerah setempat yang diprogramkan Balai Bahasa untuk dilestarikan.
"Sehingga kami berharap melalui festival ini anak-anak di Kota Jayapura dapat berbicara menggunakan bahasa Tobati," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya mengajak para guru, orang tua dan komunitas lokal untuk bersama-sama berupa melestarikan bahasa ibu.
"Mari membuka ruang bagi anak-anak untuk mereka belajar bahasa lokal karena itu sebagai aset berharga yang harus diwariskan kepada generasi penerus," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya mengingatkan bahwa memperkuat bahas lokal tidak berarti mengabaikan atau mengesampingkan bahasa Indonesia karena merupakan bahasa nasional yang harus dikuasai dengan baik.*
"Dengan demikian akan memperkuat pertahanan bahasa daerah sehingga tetap terjaga dan dilestarikan," kata Kepala Sub Bagian Umum Balai Bahasa Papua Yohanis Sanjoko saat menghadiri Festival Tunas Bahasa, Bahasa Tobati bagi pelajar SD dan SMP se Kota Jayapura, Rabu.
Menurut Sanjoko, jika bahasa ibu terus diperkuat maka budaya juga semakin kuat sehingga melalui festival tersebut diharapkan peserta didik baik SD dan SMP di Kota Jayapura semakin mengenal bahasa lokal setempat.
"Karena benteng terakhir pertahanan bahasa ada pada keluarga sehingga orang tua harus terus mentransmisikan bahasa lokal bagi anaknya," ujarnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Grace Yoku mengatakan bahasa Tobati merupakan salah satu bahasa dari 10 bahasa daerah setempat yang diprogramkan Balai Bahasa untuk dilestarikan.
"Sehingga kami berharap melalui festival ini anak-anak di Kota Jayapura dapat berbicara menggunakan bahasa Tobati," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya mengajak para guru, orang tua dan komunitas lokal untuk bersama-sama berupa melestarikan bahasa ibu.
"Mari membuka ruang bagi anak-anak untuk mereka belajar bahasa lokal karena itu sebagai aset berharga yang harus diwariskan kepada generasi penerus," ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya mengingatkan bahwa memperkuat bahas lokal tidak berarti mengabaikan atau mengesampingkan bahasa Indonesia karena merupakan bahasa nasional yang harus dikuasai dengan baik.*